Propaganda Anti Pemerintah yang Sah Menjadi Awal Pecahnya Pemberontakan PKI Madiun 1948

- 18 September 2022, 12:34 WIB
Partai Komunis Indonesia.
Partai Komunis Indonesia. /

Baca Juga: MAH Pemuda Madiun Peretas Bjorka Akhirnya Diciduk dan Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Perannya

Kelompok pemberontak juga menculik dan membunuh beberapa tokoh negara, seperti penembakan terhadap Kolonel Sutarto pada 2 Juli 1948, penculikan dan pembunuhan terhadap Gubernur Jawa Timur pertama RM. Ario Soerjo, lalu Dr. Moewardi, yang merupakan tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Kelompok pemberontak menguasai tempat strategis, melakukan sabotase, perusakan pembakaran sarana dan prasarana, dan melakukan pembunuhan terhadap orang-orang yang anti PKI.

Puncak pemberontakan terjadi pada 18 September 1948, setelah menguasai atas Kota Madiun dan mengumumkan lahirnya Republik Soviet Indonesia (RSI).

Respons pemerintah terhadap pemberontak

Pemerintah menyadari apa yang dilakukan PKI sangat membahayakan. Pemerintah kemudian melakukan beberapa cara untuk mengakhiri pemberontakan. Terdapat dua hal yang dilakukan pemerintah saat itu.

Baca Juga: Terungkap! Ini 3 Hal Kenapa Putri Candrawathi Tak Ditahan dan Pakai Baju Tahanan Orange

Pertama, Presiden Soekarno meminta rakyat memilih Soekarno-Hatta atau Muso-Amir sebagai pimpinan. Kedua, Jenderal Sudirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk menjalankan operasi penumpasan yang dibantu para santri.

Hasilnya, Kota Madiun kembali direbut Indonesia pada 30 September 1948 atau selang 12 hari setelah pengumuman RSI. Beberapa petinggi PKI melarikan diri ke Cina dan Vietnam.

Muso, Tokoh Partai Komunis Indonesia, tertembak dalam pertempuran di Ponorogo. Sementara Amir Sjarifuddin ditangkap dan ditembak mati.***

Halaman:

Editor: Mariano Parada

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah