Propaganda Anti Pemerintah yang Sah Menjadi Awal Pecahnya Pemberontakan PKI Madiun 1948

- 18 September 2022, 12:34 WIB
Partai Komunis Indonesia.
Partai Komunis Indonesia. /

Dari sana, golongan oposisi ini melancarkan serangan 'adu domba' terhadap organisasi pendudukung pemerintah, Gerakan Revolusi Rakyat (GGR), sehingga timbul konflik di dalam masyarakat karena adanya dua aliran politik yang saling bertentangan.

Latar belakang pemberontakan

Ditandatanganinya perjanjian Renville membuat Kabinet Amir Sjarifuddin jatuh pada 24 Januari 1948. Kabinet baru pun dibentuk dua hari berselang dan dipimpin oleh Mohammad Hatta.

Amir Sjarifuddin tidak ikut dalam kabinet baru tersebut, dan kemudian menjadi pihak oposisi. Amir memberi usul agar kabinet Hatta dibubarkan saja untuk kemudian dibentuk kabinet baru yang meliputi buruh, tani, dan pemuda. Usaha Amir sia-sia, karena kabinet Hatta tetap jalan.

Baca Juga: Terungkap! Ferdy Sambo Ternyata Sudah Resmi Menikah dengan Si Cantik, Motif Pembunuhan Brigadir J?

Amir Sjarifuddin membentuk FDR, semacam organisasi berpaham kiri, dan berafilisasi dengan kelompok aliran kiri lain seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), Barisan Tani Indonesia, (BTI), Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo).

Cita-citanya adalah menyebarkan ajaran komunisme di Indonesia. Amir juga memiliki hubungan akrab dengan tokoh PKI, Muso. Punya ide yang sama soal ajaran komunisme, membuat keduanya terus menyebarkan ajaran itu di Indonesia.

Selain hal di atas, ketidaksetujuan Amir Sjarifuddin pada program kerja Kabinet Hatta juga mendasari pemberontakan PKI Madiun. Salah satu program Kabinet Hatta adalah mengadakan Rekonstruksi dan Rasionalisasi. Programnya adalah untuk mengembalikan 100.000 tentara menjadi rakyat biasa dengan alasan penghematan biaya.

Pemberontakan dimulai

Pemberontakan PKI Madiun diawali dengan melancarkan propaganda anti pemerintah dan pemogokan kerja oleh kaum buruh.

Halaman:

Editor: Mariano Parada

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah