Begini Penjelasan Lengkap BMKG Terkait Cuaca Panas yang Melanda Wilayah Indonesia

- 5 Mei 2024, 13:23 WIB
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ida Pramuwardani, menyampaikan dalam sepekan terakhir suhu udara di beberapa wilayah Indonesia berkisar di 32-37 derajat Celsius.
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ida Pramuwardani, menyampaikan dalam sepekan terakhir suhu udara di beberapa wilayah Indonesia berkisar di 32-37 derajat Celsius. /Facebook/

PR NTT - Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ida Pramuwardani, menyampaikan dalam sepekan terakhir suhu udara di beberapa wilayah Indonesia berkisar di 32-37 derajat Celsius.

“Suhu tertinggi pada tanggal 28 April yakni 37,3 derajat Celsius di Deli Serdang, Sumatera Utara,” jelas Ida sebagaiman dikutip dari BBC News Indonesia Minggu 5 Mei 2024.

Baca Juga: Beredar Isu Dugaan Pemeresaan oleh Kapolres Belu, Begini Klarifikasi Kabidhumas Polda NTT

Lebih lanjut Ida menjelaskan apa yang terjadi di Indonesia bukanlah gelombang panas (heatwave) seperti yang terjadi di negara tetangga seperti Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Seperti diketahui, beberapa negara Asia Tenggara terpapar gelombang panas seperti Myanmar yang mencapai 45,8 derajat Celsius dan Thailand (44 derajat Celsius).

Baca Juga: Siap-siap Ngiler! Ini Dia 10 Jalan Tercantik di Dunia yang Bikin Mata Tercengang dan Terinspirasi!

Gelombang panas menurut penjelasan Ida, umumnya terjadi di wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi dengan syarat terjadi kenaikan suhu mencapai lima derajat lebih tinggi dari suhu rata-rata maksimum harian dalam kurun waktu lima hari berturut-turut atau lebih.

Secara karakteristik fenomena, suhu panas terik di Indonesia sebagai akibat dari siklus tahunan dari gerak semu matahari.

“Kondisi ini umum terjadi, biasanya pada bulan Maret-Juni di mana posisi matahari yang berada tidak jauh dari ekuator yang sekarang sedang berada di belahan bumi utara (BBU) dan bergerak ke utara,” jelasnya.

Baca Juga: Kembangkan Bakat Generasi Muda di Matim, Pemdes Golo Meni Buka Turnamen Golo Meni Cup II

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah