Proyek Bronjong di Belu Puluhan Miliar Diduga Sarat Korupsi, Bagaimana Perkembangan Lidik Jaksa

- 14 September 2023, 12:37 WIB
Kepala Kejaksaan Negeri Belu, Samiaji Zakaria
Kepala Kejaksaan Negeri Belu, Samiaji Zakaria /Marcel Manek/OkeNTT

OkeNTT - Proyek konstruksi pengaman sungai atau bronjong yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belu diduga sarat korupsi.

Proyek diduga sarat korupsi itu menelan anggaran sebesar Rp20.311.036.516 yang bersumber dari DAK tahun 2022.

Karena bermasalah, saat ini penyidik tindak pidana khusus (Tipidsus) Kejari Belu tengah melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Polisi Periksa 11 Wanita Pemeran Konten Dewasa di Jakarta

Penyelidikan Kejari Belu terhadap proyek bronjong itu dilakukan sejak bulan Agustus lalu.

Saat itu Jaksa telah mengundang Pokja pengadaan konsultan perencana rekonstruksi pengaman sungai Liakai Desa Leowalu guna dimintai keterangan.

Selain itu, Jaksa juga telah memanggil konsultan perencana, konsultan pengawas, PPK perencanaan, PPK konstruksi serta pelaksana konstruksi guna dimintai keterangan.

Baca Juga: Jaksa KPK Tuntut Lukas Enembe 10,6 Tahun Penjara dan Uang Pengganti Rp47,8 M

Tak hanya itu, mantan Kepala BPBD Belu Balthasar Bouk, Mantan Kepala Plt. BPBD Belu yang kini menjabat sebagai Kaban Keuangan kabupaten Belu, Jules Constantyn Ando hingga Kepala BPDB Saat ini, Vincent K. Laka juga ikut dipanggil untuk dimintai keterangan.

Informasi yang diperoleh saat itu, penyidik Kejari Belu masih akan memanggil sejumlah pihak yang ikut terlibat dalam mengerjakan proyek bronjong di empat lokasi berbeda di kabupaten Belu.

Lantas siapa saja pihak lain yang sudah dimintai keterangan untuk pengembangan penyelidikan Kejari Belu selanjutnya?

Baca Juga: Produksi Ratusan Konten Dewasa Beredar di Website dan Link Ini, Pelaku Diciduk Polisi

Media ini mencoba menghubungi Kajari Belu, Samiaji Zakaria pada Kamis 14 September 2023 pagi namun belum berhasil.

Hingga berita ini dirilis, pesan WhatsApp yang berhasil dikirim hanya diread (baca) dan belum sempat direspon Kajari Belu.

Media ini masih akan berupaya mengkonfirmasi pihak Kejari Belu untuk memperoleh informasi terkait perkembangan penyelidikan proyek yang diduga sarat korupsi itu.

Dikutip dari Media Kupang, berdasarkan data sirup LKPP, anggaran puluhan miliar itu dibagi untuk 4 paket proyek BPBD Belu.

Baca Juga: Bertambah jadi 11 Orang, Kejagung Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi BTS Kominfo Rp 8,32

Masing-masing dikerjakan CV Taman Sari yakni bronjong sungai Liakai, Desa Leowalu kecamatan Lamaknen Selatan dengan nilai Rp5.067.955. 204.

CV Berkat Anugerah mengerjakan pembangunan pengaman Sungai rekonstruksi pengendalian banjir Desa Kenebibi kecamatan Kakuluk Mesak dengan anggaran Rp3.839.568.000.

CV Ideal Timor Mandiri mengerjakan rekonstruksi pengaman sungai Baukama, Desa Bauho kecamatan Tasifeto Timur dengan anggaran sebesar Rp6. 335.406.000 dan mengerjakan rekonstruksi pengaman kali di Desa Dualaus dengan nilai kontrak sebesar Rp5.068.107.312.***

Editor: Mariano Parada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah