Sebelumnya diberitakan media ini, Direktur Lakmas NTT juga mendesak Kejati NTT untuk menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan tiga ruas jalan di tiga kabupaten yang merugikan negara belasan miliar rupiah.
Baca Juga: Lakmas NTT Desak Kejati NTT Tuntaskan Kasus Dirut PT.SKM
Kata Viktor, “Kejati NTT tidak boleh tebang pilih dalam penegakan hukum di NTT termasuk kepada direktur PT SKM Hironimus Taolin karena hingga saat ini Hironimus masih berkeliaran dan mengurusi proyeknya.”
Lakmas NTT meminta Kejati NTT segera memanggil dan memeriksa para pihak dalam kasus projek jalan yang merugikan Negara Rp15 miliar pada tiga kabupaten yang dikerjakan PT. Sari Karya Mandiri di Kefamenanu kabupaten TTU.
“Kejati NTT sebelumnya telah meningkatkan status kasus tersebut ke penyidikan maka kita ingatkan kejati NTT agar segera menetapkan tersangkanya. Publik akan melihat apakah Kejaksaan masih punya wibawa hukum atau tidak untuk memanggil mereka yang betanggungjawab dalam kasus ini, tidak seperti kali lalu dimana meski telah dipanggil sebanyak 3 kali, Direkur PT Sari Karya Mandiri, Hironimus Taolin mangkir dan tidak memenuhi panggilan tersebut,” tegas Lakmas melalui rilisnya yang diterima awak media ini beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Keberadaan AMP Milik PT SKM Berpotensi Merusak Fasilitas yang Dibangun BPJN
Menurut Lakmas NTT, kasus yang melibatkan kontraktor asal TTU ini sudah pada tahap penyidikan, sehingga Lakmas meninta Kejati NTT agar tetap menjaga marwah lembaga dengan tidak membiarkan begitu saja oknum yang telah dipanggil namun mangkir dari panggilan.
Tidak hanya Garda TTU dan Lakmas NTT yang angkat bicara mendesak Kejati NTT memprose hukum Direktur PT. SKM. Desakan senada juga pernah disampaikan ketua Fraksiu TTU, Wilem Oke.
Wilem meinta agar Kejati NTT serius melakukan penegakan hukum dan tidak tebang pilih. Welem Oki menambahkan, Kejaksaan sebagai benteng kebenaran dan keadilan hukum harus dijaga kerhormatannya agar tidak dilecehkan oleh siapapun, sebagaimana HT yang dengan enteng mengabaikan panggilan Kejaksaan Tinggi NTT sebanyak tiga kali. ***