PR NTT - Aktivis Pemuda Katolik, Teo Hanpalam, mengecam keputusan Bupati Manggarai, Herybertus Nabit, terkait pemberhentian dan tidak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja [SPK] bagi ratusan tenaga kesehatan Non Aparatur Sipil Negara [Nakes].
Menurutnya, keputusan tersebut keliru dan gegabah karena didasarkan hanya pada aksi damai yang dilakukan oleh nakes pada 6 Maret lalu.
Teo Hanpalam meminta Bupati untuk meninjau kembali keputusannya tersebut dan menerbitkan perpanjangan SPK bagi para nakes.
Baca Juga: Nasib Apes para Nakes Peserta Demo 6 Maret: yang Keluar Rata-Rata Peserta Demo
"Keputusan Pak Bupati Hery menurut saya, sangat gegabah dan keliru karena dasar dari tidak diperpanjangnya SPK itu hanya karena aksi damai 6 Maret lalu. Saya meminta Pak Bupati untuk meninjau kembali keputusannya untuk menerbitkan perpanjangan SPK para Nakes," tegasnya, Jumat, [5/4/2024].
Menurut Teo Hanpalam, aksi damai yang dilakukan para nakes merupakan hal yang wajar dalam negara demokrasi dan tidak memiliki unsur politis.
"Namun, Bupati menduga-duga bahwa aksi tersebut bermuatan politis tanpa dasar yang kuat," katanya.
Ia menegaskan, bahwa para nakes hanya memperjuangkan nasib mereka tanpa adanya kepentingan politis di baliknya.