Akibat Agresi Israel, Ribuan Ibu Hamil di Palestina Harus Hadapi Kondisi Sanitasi yang Buruk

- 14 Mei 2024, 15:18 WIB
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) melalui unggahan di platform X menyampaikan bahwa, lebih dari 150.000 ibu hamil menghadapi kondisi sanitasi yang buruk dan bahaya kesehatan di tengah laju agresi Israel di Jalur Gaza dan pengungsian paksa.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) melalui unggahan di platform X menyampaikan bahwa, lebih dari 150.000 ibu hamil menghadapi kondisi sanitasi yang buruk dan bahaya kesehatan di tengah laju agresi Israel di Jalur Gaza dan pengungsian paksa. /Youtube/

PR NTT - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) melalui unggahan di platform X menyampaikan bahwa, lebih dari 150.000 ibu hamil menghadapi kondisi sanitasi yang buruk dan bahaya kesehatan di tengah laju agresi Israel di Jalur Gaza dan pengungsian paksa.

Baca Juga: Pilkada Ende 2024: Paket Mas-Abraham Gagal Maju Lewat Jalur Independen, Ini Penyebabnya

“Tidak ada anak di dunia yang menderita seperti ini. Kami butuh gencatan senjata sekarang,” tulis UNRWA sebagaimana dikutip dari ANTARA Selasa 14 Mei 2024.

Baca Juga: Diduga Penegakan Hukum di Flores Timur Janggal dan Politis, Aktivis FPFT Demo di Kejaksaan Waiwerang

Diketahui Badan Bantuan PBB itu memperingatkan bahwa tingkat keputusasaan kembali terjadi di Gaza. Menurut UNICEF, sebanyak 95 persen ibu hamil dan menyusui menghadapi krisis pangan yang parah di Jalur Gaza, di mana perang masih berlangsung.

Baca Juga: Ramalan Shio Tanggal 15 Mei 2024, Shio Babi Bakal Dapat Keberuntungan lho!

Sementara itu, Dana Penduduk PBB (UNFPA) baru saja melaporkan bahwa 62 paket bantuan berisi bahan-bahan untuk persalinan masih menunggu izin masuk melalui penyeberangan Rafah.

Baca Juga: Victor Selamet Tegaskan Siap Maju di Pilkada Manggarai

Jumlah korban meninggal akibat agresi Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah bertambah menjadi 35.091 orang, dengan lebih dari 78.827 orang lainnya terluka.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah