Ia mengatakan pihaknya mengetahui sebagian petani di NTT juga mengalami kesulitan untuk membayar pupuk bersubsidi sehingga berdampak pada tidak optimalnya penyerapan pupuk.
Pada tahun-tahun sebelum 2022 lanjut dia, penyerapan pupuk di NTT berada di angka 85-90 persen sehingga masih perlu ditingkatkan hingga terserap maksimal.
Baca Juga: Sekda NTT Domu Warandoy Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Lalu Lintas
Lecky mendorong para petani yang kesulitan menebus biaya pupuk agar berhubungan dengan pihak bank untuk mendapat dukungan pembiayaan.
"Ada fasilitas seperti Kredit Merdeka dari Bank NTT maupun program kredit bank-bank lain yang bisa diakses petani untuk mengatasi kesulitan memperoleh pupuk sehingga produk pertanian bisa maksimal," pungkasnya.***