Aliansi BEM NTT Unjuk Rasa Suarakan Tiga Tuntutan Hingga Nyatakan Kecewa Terhadap Gubernur dan DPRD

8 September 2022, 07:02 WIB
Aliansi BEM NTT Unjuk Rasa Suarakan Tiga Tuntutan Hingga Nyatakan Kecewa Terhadap Gubernur dan DPRD /Tangkapan layar/Video live aksi unjuk rasa Media Kupang

OkeNTT - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara di Pronvinsi Nusa Tenggara Timur menggelar aksi unjuk rasa.

Aksi unjuk rasa Aliansi BEM Nusantara NTT itu berlangsung di Kantor Gubernur NTT, Rabu 7 September 2022.

Kordinator Lapangan (Korlap) Dev Bian mengatakan aksi unjuk rasa digelar menyuarakan tiga poin tuntutan yakni menolak kenaikan harga BBM, dan Omnibus Law dan RUU KUHP.

Baca Juga: Satu Lagi Korban Terdampar di Sumba Timur Meninggal Dunia Setelah Dirawat

“Ada tiga tuntutan poin inti yang hari ini seluruh elemen BEM Nusantara menyuarakan yakni tolak Kenaikan Harga BBM, tolak Omnibus Law dan tolak RKUHP,” jelas Dev Bian dikutip Oke NTT dari Media Kupang.

Dev Bian menegaskan kenaikan harga BBM itu merupakan suatu keputusan yang sangat merugikan banyak masyarakat sehingga sebagai mahasiswa mewakili seluruh Masyarakat Nusa tenggara timur untuk suara masyarakat dengan menolaknya.

“Melihat daripada itu kami sebagai mahasiswa menolak kenaikan BBM yang sudah diputuskan Oleh Presiden Jokowi pada tanggal 3 September itu," pungkasnya.

Baca Juga: Beredar Video Marianus Sae Menikah Lagi, Berkat di Penjara?

Kordinator Umum BEM Nusantara NTT, Putra Umbu Toku mengatakan peserta aksi demonstrasi adalah seluruh aliansi Badan Eksekusi Mahasiswa kota Kupang dengan tuntutanya menolak keras Kenaikan Harga BBM yang sudah ditetapkan oleh presiden Joko Widodo.

“Hari ini yang melakukan aksi demonstrasi adalah seluruh BEM kota Kupang dengan menolak keras atas kenaikan Harga BBM yang sudah tetapkan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 3 September kemarin” ujarnya.

Menurutnya, alasan aksi demontrasi adalah karena Kenaikan BBM membuat mahasiswa, dan seluruh kalangan masyarakat sangat kecewa terhadap Gubernur NTT dan DPRD NTT.

Baca Juga: 23 Tahun Menetap dan Bertahan di Indonesia, Ribuan Pejuang Timor Timur Gelar Reuni Akbar

Pasalnya, Gubernur NTT dan DPRD NTT yang sudah mendengar hasil keputusan tentang hasil keputusan tetapi tidak bersuara. 

“Kami sangat kecewa dengan Gubernur dan DPRD provinsi Nusa Tenggara Timur yang sudah mendengar hasil putusan presiden tentang kenaikan BBM tetapi tidak pernah bersuara, sehingga hari kami secara tegas menolak apa yang sudah diputuskan oleh presiden,” jelasnya.

Dikatakannya, Hampir semua kalangan mengeluh karena BBM merupakan kebutuhan dan kenaikan harga BBM akan memicu naiknya harga barang kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Penyebab Laka Lantas Mobil Truk Terbalik yang Tewaskan 4 Orang

“Daerah NTT ini adalah daerah urutan termiskin ketiga di Indonesia sehingga pemerintah membuat keputusan harus dipertimbangkan secara matang terlebih dahulu,” ujarnya.

Sebelumnya terpantau, aksi Mahasiswa itu berlangsung di Bundaran PU hingga berakhir di gedung DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.***

Editor: Mariano Parada

Sumber: Media Kupang

Tags

Terkini

Terpopuler