Cuaca Buruk Menyebabkan Kelangkaan BBM di Ende Selama Dua Pekan, Puluhan Truk Terjebak Antrian Panjang

- 21 Juni 2024, 23:17 WIB
Puluhan truk mengantri di SPBU Wirajaya Ende akibat kelangkaan BBM.
Puluhan truk mengantri di SPBU Wirajaya Ende akibat kelangkaan BBM. /Dok. Ist./PR NTT

PR NTT – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar melanda Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam dua minggu terakhir. Kondisi ini telah menimbulkan dampak signifikan, terutama bagi para pengemudi truk yang terpaksa mengantri berjam-jam untuk mendapatkan bahan bakar.

Situasi di SPBU Wirajaya di Jalan Prof. Dr. WZ Johannes, Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Tengah, pada Jumat, 21 Juni 2024, menggambarkan betapa parahnya masalah ini. Puluhan truk terparkir menunggu giliran mengisi BBM sejak pagi hingga sore, mengakibatkan kemacetan lalu lintas di sekitar SPBU.

Selama sekitar 30 menit, arus lalu lintas sempat terhenti sebelum beberapa anggota Sat Lantas Polres Ende turun tangan untuk mengurai kemacetan dan mengatur lalu lintas.

Baca Juga: 426 Calon Siswa Baru Mendaftar di SMA Negeri 1 Ende Hanya dalam Waktu Singkat

Kuota BBM Terbatas

Menurut pihak SPBU Wirajaya, kelangkaan solar ini disebabkan oleh kuota yang terbatas. SPBU hanya menerima pasokan sebesar 8 ton per hari dari Depo Pertamina. Jumlah ini ternyata tidak mencukupi kebutuhan, terutama selama dua minggu terakhir ini.

Adityawarman Sigit Pambudi, Sales Branch Manager Rayon III NTT, mengkonfirmasi melalui WhatsApp bahwa penyebab utama kelangkaan BBM jenis solar di Ende adalah kondisi gelombang tinggi yang menghambat kapal pengangkut BBM untuk bersandar di pelabuhan. Selain itu, beberapa kendaraan pengangkut BBM juga mengalami kerusakan dan sedang dalam perbaikan.

Baca Juga: 5 Ide Bisnis yang Berpotensi Cuan Besar di 2024

"Kita menghadapi masalah kapal yang sulit bersandar akibat ombak tinggi di bulan Mei-Juni, serta kerusakan pada beberapa mobil pengangkut yang sekarang sedang diperbaiki. Meskipun stok aman, distribusi terganggu sehingga terjadi antrian panjang," jelas Adityawarman.

Adityawarman menambahkan, kondisi ini tidak hanya terjadi di Ende, tetapi juga di seluruh daratan Flores yang bergantung pada titik suplai yang sama. Namun, ia memastikan bahwa pihaknya sedang melakukan langkah-langkah normalisasi untuk mengatasi kelangkaan ini.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah