Ternyata Ini Sejarah PSHT, Silat Tertua di Indonesia

- 4 April 2024, 15:18 WIB
Ternyata Ini Sejarah PSHT, Silat Tertua di Indonesia
Ternyata Ini Sejarah PSHT, Silat Tertua di Indonesia /Beritabali.com/

PR NTT - Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) telah menjelma menjadi salah satu organisasi silat paling tua dan terkemuka di Indonesia, dengan jejak sejarah yang membentang hampir satu abad lamanya.

Merujuk pada catatan resmi PSHT, perjalanan panjangnya dimulai dari sebuah perkumpulan yang bernama Sedulur Tunggal Kecer yang didirikan oleh Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo pada tahun 1903.

Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo, putra sulung dari Ki Ngabehi Soeromihardjo, seorang mantri cacar di Ngimbang, Jombang, Jawa Timur, telah memiliki ketertarikan yang mendalam pada seni bela diri pencak silat sejak masa muda.

Baca Juga: Kapan iOS 18 Akan Dirilis? Cek Daftar IPhone yang Dapat Menerima Pembaruan Ini

Perjalanan beliau untuk mengasah kemampuan silatnya membawanya ke berbagai daerah, mulai dari Parahiyangan, Bandung, hingga kembali ke Surabaya pada tahun 1902.

Pada tahun 1907, Sedulur Tunggal Kecer diubah namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati (PSH) oleh Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo.

Nama baru ini dipilih untuk memperkuat rasa persaudaraan antaranggota PSH serta untuk memupuk semangat nasionalisme di tengah penduduk Indonesia yang saat itu masih di bawah kekuasaan kolonial Belanda.

Baca Juga: Terbaru! Presiden Jokowi Resmi Teken Aturan THR PNS dan Gaji ke-13 untuk 2024

Namun, perjalanan PSHT tidak selalu mulus. Di bawah kepemimpinan Ki Hadjar Hardjo Oetomo, Belanda mencurigai PSHT sebagai tempat latihan perlawanan terhadap penjajah. Ki Hadjar Hardjo Oetomo bahkan ditangkap dan dibuang ke berbagai daerah.

Pada tahun 1942, muncul usulan untuk mengubah nama PSH menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), yang akhirnya disepakati melalui kongres pertama pada tahun 1948.

Usulan ini berasal dari RM. Soetomo Mangkoedjojo, murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Sejak itu, PSHT menjadi nama resmi organisasi ini.

Baca Juga: 8 Inspirasi Outfit of the Day untuk Bukber Formal, Elegan dalam Dress Panjang dan Padupadan yang Memuka

Sejak itu, PSHT terus berkembang. Di bawah berbagai kepemimpinan, termasuk di antaranya RM. Imam Koesoepangat, Tarmadji Budi Harsono, dan Moerdjoko HW, PSHT menjadi organisasi silat yang dihormati dengan jutaan anggota di dalam dan luar negeri.

Kini, PSHT dipimpin oleh Moerdjoko HW dengan lebih dari 300 pengurus cabang dan komisariat di seluruh dunia.

Sejarah panjang PSHT tidak hanya mencerminkan kekayaan warisan budaya Indonesia, tetapi juga semangat persaudaraan, patriotisme, dan semangat bela diri yang masih terus hidup hingga saat ini.***

Editor: Yulius A. Papa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini