OkeNTT – Pusat Kajian Infrastruktur Strategis (PUKIS) menyoroti sejumlah proyek pemerintah yang terancam mangkrak.
Menurut Pukis, sejumlah proyek berpotensi mangkrak.
"Sorotan utama tentu saja Kereta Cepat Jakarta-Bandung karena proyek ini telah molor berkali-kali disertai pembengkakan biaya (cost overrun) yang luar biasa", ujar Direktur Eksekutif PUKIS M. M. Gibran Sesunan di Yogyakarta, 20 Juli 2022.
Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPR RI, PT KAI (Persero) mengakui bahwa proyek ini kemungkinan terhenti dan target operasionalnya kembali tertunda apabila PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tidak segera menerima suntikan modal dari negara.
Baca Juga: Rektor UI Ajak Mahasiswa Timor Leste Pererat Hubungan Melalui Penelitian
Selain itu, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Terdapat sejumlah KEK dan KI yang cenderung jalan di tempat tanpa kemajuan yang signifikan.
"Di lokasi hanya terpasang plang, namun tidak ada pembangunan sarana dan prasana serta tidak ada investasi yang masuk, contohnya di KEK Bitung", kata Gibran.
Menurut Gibran, masalah di KEK Bitung menimbulkan kerugian yang besar.
Baca Juga: Guns N’ Roses Bakal Kembali Gelar Tour Dunia
Selain minimnya manfaat ekonomi bagi masyarakat maupun daerah, PT Jasa Marga (Persero) Tbk pun mengeluhkan volume lalu lintas Jalan Tol Manado-Bitung yang terlampau rendah, sementara biaya operasional sangat tinggi sehingga membuat tekor kas BUMN. Padahal tol ini dibangun untuk mendukung KEK Bitung, sementara KEK-nya sendiri malah tidak berjalan.
Terakhir, terdapat proyek pelabuhan yang digadang-gadang menjadi hub internasional, namun malah bersaing dengan sesama pelabuhan di dalam negeri.
Contohnya, Pelabuhan Kuala Tanjung dengan Pelabuhan Belawan serta Pelabuhan Patimban dengan Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca Juga: Nusantara Open 2022: Bintang Timur Atambua Jamu Borneo FC di Laga Kedua