Korban Gunung Semeru Meletus Bertambah, Dilaporkan 13 Orang Meninggal

- 5 Desember 2021, 13:47 WIB
Korban Gunung Semeru Meletus Bertambah, Dilaporkan 13 Orang Meninggal
Korban Gunung Semeru Meletus Bertambah, Dilaporkan 13 Orang Meninggal /Foto:/Antara

Baca Juga: BNPB Ungkap Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru yang Ternyata Terekam Sejak 1818

Menurutnya, penanganan darurat terus dilakukan pasca kejadian meletusnya Gunung Semeru. BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih meneruskan proses pencarian dan evakuasi warga yang terdampak atau pun yang diperkirakan hilang.

Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D mengatakan, kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru lanju Abdul juga menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik serta jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus.

BPBD Kabupaten Lumajang menggunakan alat berat wheel loader untuk membuka akses jalan Curah Kobokan serta melakukan pendataan lanjutan terkait kerugian materil lainnya akibat peristiwa ini.

Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini Gunung Semeru masih dalam status level II atau ‘waspada.’

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Hujan Abu Vulkanik Sebabkan Gelap Gulita

Adapun pemantauan kondisi udara melalui radar Accuweather Udara mencapai tingkat polusi tinggi dan berdampak negatif terhadap kelompok yang masuk dalam kategori rentan, yaitu lansia, ibu hamil, disabilitas serta anak-anak.

Pantauan secara visual juga menunjukkan awas panas guguran telah berhenti dikarenakan kondisi hujan di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru.

BPBD terus melakukan koordinasi bersama perangkat desa setempat dan Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) terkait pemutakhiran aktivitas Gunung Semeru.

BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat setempat untuk tidak melakukan aktivitas di Daerah Aliras Sungai (DAS) Mujur di Curah Kobokan dan DAS lainnya maupun beberapa tempat yang dimungkinkan menjadi tempat aliran guguran awan panas.***

Halaman:

Editor: Mariano Parada

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini