Network
OkeNTT - Masa aksi damai dari Forum Solidaritas Masyarakat Peduli Keadilan(FSMPK) Belu dan PMKRI cabang Atambua mengusung peti jenazah dalam aksi damai menggugat berbagai dugaan praktek ketimpangan dalam proses perekrutan Tenaga Kontrak daerah(Tekoda) di lingkup Pemerintah kabupaten Belu Tahun Anggaran 2022.
Pantauan OkeNtt.Pikiran Rakyat, masa aksi yang berjumlah ratusan orang memulai aksinya dengan melakulan long march dari sekretariat FSMPK di Wekatimun menuju ke kantor Bupati Belu.
Baca Juga: Kecewa dengan Bupati Belu, Warga Segel Sejumlah Fasilitas Publik
Di kantor Bupati Belu, masa aksi yang mengusung peti jenazah berbalut kain hitam melakukan orasi sambil membakar lilin merah.
Setelah dari kantor Bupati, masa berjalam kaki menuju kantor DPRD Belu dan berorasi di depan gedung DPRD.
Disaksikan awak media ini, setelah meletakan peti jenazah di depan pintu gerbang DPRD Belu masa aksi menyampaikan orasi di depan gedung DPRD Belu.
Selain peti jenazah, masa aksi juga membawa sebuah spanduk yang bertuliskan "Kebijakan Tak Sejalan dengan Visi-Misi, Bupati Belu Matikan Kesejahteraan Rakyatnya Sendiri."
Baca Juga: DPRD Belu Soroti Fenomena Penyegelan Fasilitas Publik Pasca Pengumuman Tekoda
Tidak hanya spanduk dan peti jenazah, masa juga membawa sejumlah poster bertuliskan kalimat-kalimat kritik terhadap pemerintah kabupaten Belu seperti "Bangun Belu bukan kasih hancur Belu", "Setiap Hari Tipu Rakyat," dan sejumlah tulisan kritik lainnya.
