Wilayah Rambangaru Sumba Timur Rawan Kekeringan Ekstrem Panjang

- 1 Juni 2022, 08:34 WIB
Ilustrasi kekeringan ekstrem.
Ilustrasi kekeringan ekstrem. /Pixabay/Skitterphoto/

OkeNTT - Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa wilayah Rambangaru, di Kabupaten Sumba Timur, NTT, mengalami kondisi hari tanpa hujan (HTH) dengan kategori ekstrem panjang dan rawan akan ancaman kekeringan.

"Daerah dengan kategori ekstrem panjang ini rawan akan ancaman kekeringan dengan kondisi HTH lebih dari 60 hari," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji dalam keterangan di Kupang, melalui Antara, Selasa, 31 Mei 2022.

Baca Juga: Kasus Astri dan Lael, Polisi Sebut Belum Ada Petunjuk Adanya Tersangka Lain

Kondisi ancaman kekeringan esktrim ini dilaporkan berdasarkan pemantauan HTH Dasarian III Mei 2022 di NTT yang diperbaharui per 31 Mei 2022.

Ia menjelaskan wilayah NTT pada umumnya ada pada kategori HTH sangat pendek (1-5 hari). Namun sejumlah wilayah juga mengalami HTH sangat panjang (21-30 hari) yaitu sekitar Warukasu Ende, sekitar Wairing Lembata, sekitar Kawangu dan Kamanggih Sumba Timur, sekitar Stramet, Tardamu, dan Daieko Sabu Raijua.

Selain itu di Kota Kupang sekitar Mapoli, Fatubena, dan Fatubesi, Kabupaten Kupang sekitar Oekabilti, Camplong, Baumata, Oelnasi, Oenesu, dan Oemofa, serta Timor Tengah Selatan sekitar Batu Putih.

Baca Juga: Begitu Dekatnya Presiden dengan Warga Ende
 
Rahmattulloh mengatakan bahwa daerah-daerah yang mengalami HTH sangat panjang maupun ekstrem panjang agar mengantisipasi dampak kekeringan meteorologis.

Ancaman kekeringan dapat berdampak pada krisis air bersih maupun rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
 
"Masyarakat perlu memiliki ketersediaan air yang cukup untuk kebutuhan dalam menghadapi ancaman kekeringan selama musim kemarau," katanya.***

Baca Juga: Sore ini Presiden Jokowi Bertolak ke NTT

 

Editor: Marcel Manek

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x