Network
OkeNTT - Puluhan tenaga kontrak daerah (Tekoda) di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten Belu menggelar unjuk rasa, Senin 11 April 2022.
Unjuk rasa ini dilakukan dengan long march di Kota Atambua dan berakhir dengan melakukan dialog bersama anggota DPRD Belu.
Namun demikian, dialog antar para pendemo yang dikoordinir Melkianus Menix Amaral sebagai penanggungjawab dan koordinator lapangan, Yulius Pongo bersama anggota DPRD Belu harus diskors karena Pemerintah tidak hadir sehingga akan kembali digelar besok, Selasa 12 April 2022.
Ketua DPRD Belu, Jeremias Manek Seran Jr usai dialog kepada wartawan mengatakan, dialog terkait persoalan Teko tersebut akan kembali digelar besok karena pihaknya telah menyurati pemerintah.
Pemerintah jelas Manek tidak hadir hari ini karena belum ada undangan sebelumnya.
Adapun tuntutan puluhan Teko Satpol PP yang disampaikan diantaranya;
1. Segera dalam waktu 2 x 24 jam mengumumkan hasil seleksi penerimaan TEKO tahun 2022 secara terbuka dan wajib mencantumkan nama kami sebagai anggota Satpol PP lama sesuai amanat PP Nomor 49 Tahun 2018, Pasal 99 Ayat (1) karena kami mempunyai hak untuk dapat diangkat menjadi Tenaga P3K sebagaimana yang diamanatkan dalam pasal 99 Ayat (2).
Baca Juga: Sukses Ternak Babi, Yerem Klau: Bukti Bahwa Kami juga Mau Bantu Pemerintah
