OkeNTT - Tak seperti biasanya, Slsuasana Kota Betun, dulunya gelap tanpa aktivitas warga. Sekarang Kota Betun menjadi terang.
Suasana ramai terlihat sepanjang ruas jalan dari pertigaan Bolan hingga Tubaki, batas wilayah Desa Wehali dan Kamanasa Kecamatan Malaka. Ramai karena terang yang menciptakan keindahan, cerah dan ceria menjadi bagian dari nilai kebersamaan, kerukunan dan toleransi.
Itulah sebabnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malaka, Zaenal Mutaqim memberi pesan tatkala Kota Betun menjadi terang-benderang setelah dipasang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dan traffic light di beberapa titik perempatan Kota Betun.
Baca Juga: Dinsos Malaka Terus Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan
Alas pikir Ustad Zaenal, pemimpin sesama beragama Islam di Kabupaten Malaka mewakilkan nilai peradaban yang sangat dalam. Peradaban tidak hanya ditentukan pola pikir dan perilaku.
Suasana lingkungan sekitar turut mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia yang mendiami suatu kota. Manusia, alam dan Tuhan memiliki relasi kesalingan yang harmonis.
Relasi dialektika itu tidak saling mengesampingkan, apalagi mengabaikan. Sehingga, Ustad Zaenal berkata sederhana ketika dihubungi wartawan, Sabtu 4 Desember 2021 terkait wajah Kota Betun yang terang-benderang di malam hari saat ini.
"Kota Betun ditata, sehingga terasa lebih indah dan cerah. Salam kerukunan, pak wartawan," ujar Ustad Zaenal via telpon selulernya.
Baca Juga: Diduga Korupsi Dana Desa, Penjabat Kades Maktihan Malaka Ditahan