Pihak RSUD Larantuka Gelar Konferensi Pers, Sampaikan Hasil Audit Kematian Ibu dan Anak saat Bersalin

- 23 April 2024, 13:40 WIB
Memawikili Pihak RSUD, dr Yosep Kopong Daten atau biasa dikenal dengan sapaan akrab dokter Yos selaku Ketua Sub Komite Humas dan PKRS menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan berdoa semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.
Memawikili Pihak RSUD, dr Yosep Kopong Daten atau biasa dikenal dengan sapaan akrab dokter Yos selaku Ketua Sub Komite Humas dan PKRS menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan berdoa semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini. /Ama Boro Huko/

PR NTT - Perihal kematian pasien rujukan dari Pulau Adonara, Puskesmas Lambunga, Kecamatan Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur, Ibu Novianti Uba Soge (NS) dan anaknya saat bersalin di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka. Pihak rumah sakit akhirnya menyampaikan penyebab kematian usai melakukan Investigasi internal oleh Tim Audit Maternal Perinatal Surveilance Respon (AMP SR) dengan penuh kehati-hatian.

Dalam Press Rilis bersama awak media pada Selasa 23 April 2024 sekira pukul 10.00 WITA, memberikan pernyataan terbuka di Aula RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka terkait garis besar kronologis insiden meninggalnya Ibu NS bersama bayinya saat bersalin pada 16 Maret 2024 lalu.

Baca Juga: Mengoptimalkan Pencahayaan dan Estetika: Ada Beberapa Jenis Jendela untuk Rumah Minimalis Impian Keluarga

Mewakili pihak RSUD Larantuka, dr Yosep Kopong Daten atau biasa dikenal dengan sapaan akrab dokter Yos selaku Ketua Sub Komite Humas dan PKRS menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan berdoa semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.

"Pada kesempatan ini juga kami juga menyampaikan permintaan maaf yang setinggi-tingginya kepada keluarga dan seluruh masyarakat bahwa kami baru bisa secara terbuka menyampaikan secara langsung kepada masyarakat terkait insiden ini. Menyikapi opini yang berkembang di tengah masyarakat bahwa RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka terkesan lambat dan menutup-nutupi informasi mengenai insiden ini, hal ini terjadi karena kami harus berhati-hati dalam mengambil sikap sembari menunggu hasil kerja dari tim pengkaji," ungkapnya dihadapan para awak media.

Baca Juga: Memilih Pintu yang Tepat untuk Rumah Minimalis: Solusi Praktis dan Estetis

Hasil Audit Maternal Perinatal.

Garis besar kronologis insiden Ibu NS dan anaknya dirujuk oleh Puskesmas Lambunga ke polikilinik kandungan pada tanggal 14 Maret 2024 dengan diagnosa medis G2P1A0 (kehamilan kedua, persalinan 1 kali, tidak ada abortus), dengan umur kehamilan 40-41 minggu plus serotinus.

Kemudian dirujuk internal ke ruangan bersalin (VK). Di ruangan VK pasien mendapatkan penanganan diberikan obat untuk pematangan servix karena belum ada pembukaan jalan lahir.

Baca Juga: Ayo! Taklukkan Invasi Kecoa: Tips Sederhana Mengusirnya Keluar dari Hunianmu

Setelah diberikan obat ini terjadi kematangan servix maka pada tanggal 16 Maret 2024 jam 11.15 Wita diberikan induksi persalinan berupa drip oxitosin, dan pada jam 18.30 terjadi pembukaan jalan lahir lengkap (10 cm) namun kepala bayi tidak turun ke dasar panggul maka dilakukan persalinan dengan tindakan ekstraksi vakum. Setelah persalinan, secara spontan terjadi perdarahan hebat pada ibu sehingga menimbulkan insiden ini.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: Press Release


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x