Bupati AT menuturkan, IB juga menjadi program prioritas dan andalan Gubernur NTT.
"Tadi kita menyaksikan bersama, saat tiba disini, Gubernur langsung melakukan kegiatan IB," ujarnya.
Selain IB lanjut Bupati, warga sudah menyiapkan 200an ekor sapi yang siap divaksin. Mudah-mudahan kedepan, populasi ternak sapi di Kabupaten Belu terus meningkat.
Disisi lain jelas Bupati, ketergantungan anakan hasil dari kawin alam masih sangat tinggi, karena hampir seluruh sistem pemeliharaan ternak sapi di Belu dengan cara dilepaskan.
“Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama, karena dengan sistem kawin alam yang tidak terprogram, akan terjadi inbreeding (kawin sedarah), sehingga terjadi penurunan mutu genetik pada ternak, sehingga performans sapi terlihat lebih kecil,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan, IB pada ternak sapi merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk peningkatan populasi.
”Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak sapi dapat dilakukan dengan murah, mudah, dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan sapi Bali dahulu sempat menjadi primadona karena karakteristik dagingnya. Namun, kini pamor sapi Bali redup karena kurangnya pengetahuan akan manajemen budidaya.