Taliban Tidak Izinkan Wanita di Afghanistan Naik Pesawat Tanpa Pendamping Pria

27 Maret 2022, 20:11 WIB
Seorang wanita warga Afganistan memegang pasportnya saat berada di Bandara Kabul Afghanistan /Reuters

OkeNTT - Taliban mengeluarkan aturan kepada maskapai penerbangan di Afghanistan bahwa perempuan di Afghanistan tidak diizinkan naik pesawat, baik penerbangan domestik atau internasional tanpa pendamping laki-laki.

Demikian informasi resmi yang diperoleh Reuters pada Minggu 27 Maret 2022.

Langkah ini dianggap merupakan sebuah bentuk kemunduran setelah sebelumnya Taliban membuat kebijakan mendukung perempuan dengan membuka sekolah menengah bagi perempuan.

Baca Juga: 120 Penumpang China Eastern Airlines Berhasil Diidentifikasi

Keputusan larangan ini mengejutkan banyak warga Afghanistan dan menuai kecaman dari lembaga kemanusiaan dan pemerintah asing.

Reuters melaporkan bahwa sumber yang tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan bahwa Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan mengirim surat kepada maskapai penerbangan pada hari Sabtu yang memberi tahu mereka tentang adanya larangan terbang bagi wanita yang tidak didampingi kerabat laki-laki.

Namun demikian, bagi wanita Afganistan yang sudah terlanjur memesan tiket penerbangan masih bisa diizinkan untuk melakukan perjalanan pada hari ini, Minggu dan Senin besok, meski ada wanita yang pada hari Sabtu 26 Maret 2022 kemarin sudah tidak diizinkan untuk naik pesawat sendirian.

Juru bicara Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan dan Kementerian Kebudayaan dan Informasi  sejauh ini belum memberikan pernyataan resmi secara terbuka kepada media soal adanya kebijakan pelarangan ini.

Baca Juga: 30 Hari Perang, Rusia Temui Jalan Buntu di Ukraina

Sebelumnya, seorang juru bicara pemerintah Taliban mengatakan bahwa perempuan yang bepergian ke luar negeri untuk urusan belajar harus ditemani oleh kerabat laki-laki.

Taliban mengatakan mereka telah berubah sejak aturan mereka sebelumnya dari 1996 hingga 2001 di mana saat itu perempuan dilarang  untuk mendapat pendidikan, pekerjaan atau meninggalkan rumah tanpa kerabat laki-laki.

Taliban mengatakan menjamin hak-hak perempuan sesuai dengan hukum Islam dan budaya Afghanistan.

Namun, kebijakan penutupan sekolah menengah dan beberapa kebijakan pembatasan perempuan dalam  urusan pekerjaan dan persyaratan bahwa perempuan harus memiliki pendamping untuk perjalanan jarak jauh menuai kritik dari banyak perempuan Afghanistan dan kelompok Hak Asasi Manusia.

 Baca Juga: 132 Penumpang China Eastern Airlines Tewas

Sejauh ini belum dijelaskan lebih detail apakah pembatasan perjalanan udara ini ada memungkinkan pengecualian atau tidak.

Misalnya, dalam keadaan darurat atau untuk wanita tanpa kerabat pria yang tinggal di negara itu  akan diizinkan untuk terbang atau tidak. Lalu apakah larangan ini juga akan berlaku untuk wanita dengan kewarganegaraan ganda atau tidak.***

 

Editor: Marcel Manek

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler