Pakar Ungkap Rehat Sepekan dari Media Sosial Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental

- 16 Mei 2022, 19:48 WIB
Ilustrasi media sosial.
Ilustrasi media sosial. /Pexels/Tracy Le Blanc/

 

OkeNTT - Sebuah studi baru yang diterbitkan di Mary Ann Liebert menunjukkan bahwa jeda selama satu minggu dari aktivitas menggulir halaman media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, dapat meningkatkan  kesehatan mental dan mengurangi depresi dan kecemasan.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Dr. Jeff Lambert bersama timnya dari Universitas Bath ini dilakukan secara acak yang membagi dalam dua kelompok pada 154 pengguna media sosial harian antara usia 18 dan 72 tahun.

Kelompok pertama diminta untuk menahan diri menggunakan media sosial selama satu minggu, sementara kelompok kedua diizinkan untuk melanjutkan bermedia sosial seperti biasa.

Baca Juga: Densus 88 kembali Tangkap 24 Terduga Teroris Jaringan ISIS  

Mengutip Antara, direktur Program DSW di Tulane University School of Social Work Dr. Tonya Cross Hansel mengatakan hasil penelitian tersebut menjadi sangat penting mengingat pandemi.

“Kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan telah menurun selama beberapa tahun terakhir. Hal tersebut ditambah dengan kondisi medis sebelumnya, pengalaman kesedihan dan kehilangan, serta kondisi tenaga kesehatan yang sangat rentan,” kata Hansel, dikutip dari Healthline pada Senin 16 Mei 2022 seperti dikutip dari Antara.

Hansel berpendapat bahwa media sosial memang memainkan peran positif saat pandemi karena menyediakan cara bagi orang-orang untuk tetap terhubung, namun di sisi lain media sosial juga telah memperburuk kondisi negatif yang sudah ada sebelumnya.

Baca Juga: Delapan Daerah di NTT Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan.Daerah Mana Saja?

“Misalnya, identitas digital palsu serta perbandingan terus-menerus dengan kehidupan palsu, hal tersebut dapat menumbuhkan perasaan sedih karena menganggap dirinya tidak sesuai standar,” katanya.

Dia juga menunjukkan bahwa perundungan di media sosial dan waktu menatap layar yang berlebihan juga dapat reusak kesehatan mental.  

Hansel mengatakan jika pengguna merasa bahwa media sosial tidak bermanfaat atau pengguna merasa suasana hati memburuk setelah menggunakan media sosial, hal tersebut bisa menjadi indikator perlunya istirahat sejenak.

“Demikian pula jika media sosial tidak membuat Anda merasakan kedamaian, harapan, atau kegembiraan-inilah saatnya untuk bertukar pikiran jika ada cara lain yang lebih baik untuk menginvestasikan waktu Anda,” katanya.

Baca Juga: Gandeng Distributor, Polres Belu Salurkan Minyak Gorang Harga Murah

Untuk membuat strategi jangka panjang dalam mengatasi perasaan negatif yang timbul dari bermedia sosial, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menetapkan durasi penggunaan media sosial yang tepat bagi diri sendiri, kata Hansel.

Hansel menyarankan agar pengguna memeriksa kembali manfaat media sosial bagi dirinya sendiri. Jika media sosial menjadi cara pengguna untuk mendapatkan berita, maka hendaknya cari cara atau sumber lain untuk menggapai berita.

Jika media sosial menjadi cara pengguna tetap terhubung dengan orang lain, Hansel menyarankan untuk menelepon teman dan keluarga.

Baca Juga: Ini Tips Atasi Anak yang Susah Makan  

Sementara, jika alasan penggunaan media sosial menjadi alasan perawatan diri, maka cari alternatif lain seperti melakukan olahraga atau hobi baru.

“Pada akhirnya, pertimbangkanlah media sosial. Terkadang penarikan total menjadi satu-satunya cara untuk mengetahui bagaimana rehat media sosial dapat memberi Anda kegembiraan dan mempengaruhi kesehatan mental Anda,” katanya.***

 

Editor: Marcel Manek

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x