BMKG: Angin Kencang Berpotensi Melanda Lima Wilayah di NTT Selama Tiga Hari

19 Agustus 2022, 05:23 WIB
ILUSTRASI Pohon tumbang akibat angin kencang /Pixabay

OkeNTT - Angin kencang bersifat kering berpotensi melanda lima wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kelima wilayah yang berpeluang dilanda angin kencang yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Pulau Rote, Pulau Sabu, dan Pulau Sumba bagian timur.

Potensi angin kencang yang akan terjadi di lima wilayah tersebut berlangsung selama tiga hari kedepan (18-20 Agustus).

Baca Juga: Seorang Bocah Perempuan di NTT Tewas Diterkam Buaya

Hal ini disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang seperti dilansir Antara Kamis, 18 Agustus 2022.

"Angin kencang yang sifatnya kering di musim kemarau perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT," katanya.

Menurut Agung, angin kencang yang bersifat kering dapat menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan dengan cepat ketika muncul titik api.

Baca Juga: Dubes Vatikan untuk Indonesia Hadiri Syukuran 25 Tahun Imamat Uskup Agung Kupang

"Oleh karena itu, masyarakat di wilayah berpotensi terdampak perlu mengantisipasi dengan menghindari aktivitas yang dapat memunculkan titik api," ujarnya.

Agung menjelaskan bahwa pada umumnya kemunculan titik api akibat aktivitas masyarakat baik disengaja ataupun tidak seperti membuka lahan pertanian dengan cara membakar.

Selain itu, membuang puntung rokok secara sembarangan di area terbuka yang terdapat tumpukan rumput atau dedaunan kering yang mudah tersambar api.

Baca Juga: Lagi, Warga Kota Kupang Coba Bunuh Diri di Jembatan Liliba. Kali ini Seorang Gadis Cantik Nyaris Bunuh Diri

"Aktivitas pemicu titik api seperti ini yang perlu dihindari karena rawan menimbulkan kebakaran hutan dan lahan yang bisa meluas dengan cepat akibat angin kencang," katanya.

Agung menambahkan, angin kencang juga dapat mengakibatkan tumbangnya pohon, tiang, baliho, dan lainnya yang dapat mengancam keselamatan orang di sekitarnya.

"Oleh karena itu, masyarakat juga perlu mengantisipasi potensi dampak dengan memangkas pohon-pohon yang tinggi dan mudah rapuh di lingkungan sekitar," katanya.***

Editor: Mariano Parada

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler