Korban Gunung Semeru Meletus Bertambah, Dilaporkan 13 Orang Meninggal

5 Desember 2021, 13:47 WIB
Korban Gunung Semeru Meletus Bertambah, Dilaporkan 13 Orang Meninggal /Foto:/Antara

OkeNTT - Gunung Semeru meletus dengan disertai panas guguran dan hujan abu vulkanik yang cukup tebal pada Sabtu, 4 Desember 2021 sore.

Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu meletus hingga mengakibatkan sejumlah daerah terpantau gelap gulita di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu sore.

Warga sekitar Gunung pun berhamburan menyelamatkan diri dari hujan abu vulkanik dan panas guguran yang cukup hebat.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus: Data Sementara Dilaporkan 1 Orang Meninggal Dunia dan Puluhan Luka Bakar

Data sementara yang dilaporkan pada Minggu 5 Desember 2021 pukul 09.20 pagi, korban meninggal dunia bertambah menjadi 13 orang.

Data tersebut disampaikan langsung Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos, M.M,

"Total 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Adapun yang baru teridentifikasi dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur," katanya dalam keterangan resmi.

Selain itu, sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.

Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.

Baca Juga: BNPB Ungkap Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru yang Ternyata Terekam Sejak 1818

Menurutnya, penanganan darurat terus dilakukan pasca kejadian meletusnya Gunung Semeru. BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih meneruskan proses pencarian dan evakuasi warga yang terdampak atau pun yang diperkirakan hilang.

Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D mengatakan, kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru lanju Abdul juga menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik serta jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus.

BPBD Kabupaten Lumajang menggunakan alat berat wheel loader untuk membuka akses jalan Curah Kobokan serta melakukan pendataan lanjutan terkait kerugian materil lainnya akibat peristiwa ini.

Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini Gunung Semeru masih dalam status level II atau ‘waspada.’

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Hujan Abu Vulkanik Sebabkan Gelap Gulita

Adapun pemantauan kondisi udara melalui radar Accuweather Udara mencapai tingkat polusi tinggi dan berdampak negatif terhadap kelompok yang masuk dalam kategori rentan, yaitu lansia, ibu hamil, disabilitas serta anak-anak.

Pantauan secara visual juga menunjukkan awas panas guguran telah berhenti dikarenakan kondisi hujan di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru.

BPBD terus melakukan koordinasi bersama perangkat desa setempat dan Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) terkait pemutakhiran aktivitas Gunung Semeru.

BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat setempat untuk tidak melakukan aktivitas di Daerah Aliras Sungai (DAS) Mujur di Curah Kobokan dan DAS lainnya maupun beberapa tempat yang dimungkinkan menjadi tempat aliran guguran awan panas.***

Editor: Mariano Parada

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler