Smesco Pastikan Berkolaborasi dengan Du Anyam, Berdayakan Potensi Daun Lontar di NTT

- 25 Juni 2024, 18:26 WIB
Smesco Indonesia berkolaborasi dengan Du Anyam tengah menyusun peta jalan ekonomi lontar, yang berkelanjutan bagi pelaku UMKM di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Smesco Indonesia berkolaborasi dengan Du Anyam tengah menyusun peta jalan ekonomi lontar, yang berkelanjutan bagi pelaku UMKM di Nusa Tenggara Timur (NTT). /Du Anyam/

SuaraLamaholot.com - Smesco Indonesia berkolaborasi dengan Du Anyam tengah menyusun peta jalan ekonomi lontar, yang berkelanjutan bagi pelaku UMKM di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Du Anyam adalah sebuah kewirausahaan sosial yang didirikan pada 2014 dengan misi memberdayakan perempuan NTT melalui kerajinan dari tanaman lontar, yang banyak tumbuh di provinsi tersebut dan memiliki berbagai manfaat, termasuk untuk kerajinan tangan.

Baca Juga: Langkah Awal Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF, Libas Filipina 3-0 Tanpa Balas! Garuda Makin Terbang Tinggi

Sampai saat ini, Du Anyam telah memberdayakan lebih dari 1.600 penganyam perempuan yang tersebar di NTT, Kalimantan Selatan, dan Papua.

Dikutip dari siaran pers Kemenkop UKM di Jakarta, Senin, kerja sama antara Smesco dan Du Anyam bertujuan untuk memetakan tata kelola lontar sebagai komoditas dan sumber ekonomi rakyat yang strategis di NTT.

Baca Juga: Terus Dapat Dukungan, Soleman Lende Dappa Pastikan Maju Bupati Sumba Barat Daya

Direktur Utama Smeco Indonesia Wientor Rah Mada menyampaikan bahwa, lontar merupakan simbol kekuatan ekonomi terbarukan yang berkelanjutan di NTT.

Lebih dari 15 produk turunan lontar memiliki nilai ekonomi, dengan 27 persen di antaranya dihasilkan oleh perempuan di NTT.

Menurutnya, permintaan pasar lokal, nasional, dan global yang meningkat untuk produk turunan lontar menuntut upaya serius dari berbagai pihak untuk menjaga keberlanjutan produksinya di NTT.

"Pengembangan sektor ini juga dapat menjadi solusi strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi," papar Wientor.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini