Warning! Tak Selesai Tepat Waktu, Anggaran Proyek Hibah RR Dibebankan ke APBD Belu

- 6 November 2022, 08:37 WIB
Pekerjaan beronjong pengaman kali Baukama di Desa Bauho, kabupaten Belu
Pekerjaan beronjong pengaman kali Baukama di Desa Bauho, kabupaten Belu /Marcel/OkeNTT

OkeNTT - Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberi peringatan atau warning kepada pemerintah daerah kabupaten Belu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) sebagai pelaksana program dana Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi atau Hibah RR pasca bencana tahun 2021.

BPBD kabupaten Belu merupakan salah satu daerah penerima dana Hibah RR tahun 2021.

Kegiatan yang dilakukan BPBD kabupaten Belu yakni pembangunan beronjong pengaman sungai/kali, penanggulangan bencana alam.

Baca Juga: Pekerjaan Tersendat, PPK Renovasi Rujab Bupati Belu ‘Kancing Mulut’. Ada Apa?

Ada empat kegiatan yang dikerjakan yakni, pembangunan beronjong pengaman kali Baukama desa Bauho, pembangunan tembok/talud pengaman kali Kenebibi desa Kenebibi, pembangunan beronjong pengaman kali Lakafehan desa Dualaus, dan pembangunan beronjong pengaman kali desa Leowalu.

Namun demikian, tinggal sebulan kontrak akan berakhir, dimana kontrak berakhir pada tanggal 6 Desember 2022, pekerjaan pembangunan beronjong yang disebutkan di atas belum ada satu paketpun yang capaiannya sudah 100%.

Yang masih tertinggal jauh adalah pembangunan beronjong pengaman sungai Lakafehan dimana sesuai laporan yang diperoleh PPK, pekerjaan proyek tersebut baru mencapai 43,8%.

Baca Juga: Sekali Tertangkap, Ternyata CV Liem Jaya Sering Bermain Menambah Kuantitas di Luar Manifest Ekspor

Akibatnya, pemerintah pusat memberikan peringatan kepada BPBD Belu agar segera menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Sebab, apabila tidak selesai tepat waktu maka biaya pengerjaan pembangunan beronjong akan dikembalikan ke pemerintah pusat dan segala pembiayaan program Hibah RR dibebankan ke pemerintah daerah kabupaten Belu melalui APBD.

Peringatan pemerintah pusat tertuang dalam surat pernyataan yang dibuat pemerintah kabupaten Belu melalui Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) proram Hibah RR, Yustina Lahok dan diketahui Kepala BPBD Belu serta Bupati Belu sebagaimana disampaikan PPK saat dikonfirmasi awak media ini pada Sabtu 5 November 2022.

Baca Juga: DPRD Belu Minta Kementerian Keuangan Tegas Awasi Eksportir dan Bea Cukai Atambua  

Soal peringatan pemerintah pusat, Yustina Lahok selaku PPK mengatakan bahwa pihaknya sangat serius dan tengah berusaha mengejar target agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu.

Ia optimis bahwa di sisa waktu yang ada, para kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan yang masih tersisa.

Kepada OkeNTT.Pikiran Rakyat, Yustina mengatakan bahwa ia akan segera memberitahukan kepada kontraktor agar segera menyelesaikan pekerjaan sebelum waktunya.

"Kita tidak main-main karena kalau tidak selesai uang kembali. Hibah BNPB ini agak beda sistim pengeloalaanya," jelas Yustina saat dikonfirmasi pada Sabtu siang 5 November 2022.

Fandy Layansari, Direktur CV Ideal Timor Mandiri selaku kontaktor pelaksana pembangunan beronjong pengaman kali Lakafehan mengklaim bahwa progress pengerjaan beronjong pengaman kali Lakafehan sudah mencapai 50%.

Baca Juga: Penutupan Sidang Perubahan DPRD Belu Ricuh. Sejumlah Anggota DPR Nyaris Baku Hantam

Sementara itu, Victor Samara selaku direktur CV Taman Sari yang mengerjakan beronjong pengaman kali Leowalu menyampaikan bahwa pakerjaan beronjong sungai Leowalu sudah mencapai 86,16%. Dan, pekerjaan tembok pengaman/talud di kali Kenebibi yang dikerjakan CV Berkat Anugerah sudah mencapai 91,6% sebagaimana disampaikan Wilhelmus Pandie selaku kuasa direktur CV Berkat Anugerah.

Selain itu, pembangunan beronjong kali Baukama di desa Bauho seperti dilaporkan PPK, progresnya sudah mencapai 92%.

Dengan demikian, dari empat paket pekerjaan program Hibah RR, pekerjaan yang masih tertingal adalah paket pembangunan beronjong pengaman kali Lakafehan yang dikerjakan CV Ideal Timor Mandir.***

Editor: Marcel Manek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini