Peluk Haru dan Cucuran Air Mata Akhiri Polemik Pengantin di Belu Batal Nikah, Romo Agus dan Uskup Minta Maaf

- 19 Agustus 2022, 07:52 WIB
Peluk Haru dan Cucuran Air Mata Akhiri Polemik Pengantin di Belu Batal Nikah, Romo Agus dan Uskup Minta Maaf
Peluk Haru dan Cucuran Air Mata Akhiri Polemik Pengantin di Belu Batal Nikah, Romo Agus dan Uskup Minta Maaf /Dok Komsos/Keuskupan Atambua

Ia melanjutkan bahwa ketika mendengar informasi, langsung disertai dengan pembentukan tim khusus untuk memantau langsung di lapangan. Ini hasilnya dan kita bisa duduk bersama untuk saling mendengarkan satu sama lain.
 
“Ketika mendengar informasi ini, langsung dibentuk tim untuk kerja. Tujuannya agar ditemukan berita yang pasti dan kita duduk bersama untuk menemukan solusi yang tepat,” kata Mgr. Domi.
 
Uskup menuturka , jika menghadapi persoalan demikian hendaknya ditemukan jalan keluar yang benar, adil dan menciptakan kedamaian.

Baca Juga: Panen Jagung di Lahan Food Estate Belu, Gubernur VBL: Bupatinya Selalu Ada di Lokasi Sehingga Berhasil

Ia pun berterima kasih kepada banyak pihak karena telah mengambil bagian secara nyata untuk mencapai tujuan ini.
 
Pada kesempatan yang sama Mgr. Domi meminta maaf atas peristiwa yang telah terjadi.

Ia melanjutkan juga bahwa selama Covid-19 jarang dilakukan pertemuan bersama hampir 2 tahun. Pembinaan pastoral sedikit terhambat.  

“Saya sebagai Uskup kurang lebih selama 2 tahun ini kurang melakukan pembinaan pastoral karena terkendala Covid-19 secara khusus di wilayah Belu Utara,” ujarnya.

Baca Juga: Antusias Kembangkan Pakan dan Ratusan Ekor Sapi, Poktan Buaoan Sehati Sejahtera Belu Dikunjungi Gubernur VBL
 
Khusus kepada kedua mempelai Wendelinus Kefi dan Betty Marliani Berek, Mgr. Domi meminta maaf atas penundaan pemberkatan nikah.

“Wendi dan Betty,  mohon maaf atas penundaan ini. Anda berdua akan segera diberkati. Juga permohonan maaf untuk keluarga besar dari kedua mempelai  atas suasana yang kurang menyenangkan, saya mohon maaf,” ucapnya.
 
Ajakan Yang Mulia Uskup Dominikus, agar semua melihat peristiwa ini sebagai bagian dari iman.

“Jika umat merasakan peristiwa seperti ini, tentu saya juga merasa sakit. Saya merasakan juga keluarga pasti terluka. Saya juga mengambil bagian dalam perasaan yang sama. Kita belajar dari Bapa Suci Paus Fransiskus. Ia lebih menyukai Gereja yang terluka tapi yang berdaya untuk menyembuhkan daripada Gereja yang menjaga kenyamanannya. Kiranya setelah kembali dari Emaus ini, hati kita sudah beres. Kita sebagai manusia bisa jatuh dan bersalah tapi Gereja dan Tuhan akan jalan terus,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut disepakati untuk mengakhiri polemik dengan saling meminta maaf dan pemberkatan nikah kedua calon pasutri akan dilaksanakan pada hari Senin, 22 Agustus 2022, pukul 09.00 WITA di Kapela Frater TOR Lo’o Damian, Lalian Tolu.***

Halaman:

Editor: Mariano Parada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah