Kolaborasi Pemda-Alumni FK UGM, Posyandu di Belu Dapat Bantuan KIT dan Dana PMT untuk Anak Stunting

30 Agustus 2023, 20:21 WIB
Kolaborasi Pemda-Alumni FK UGM, Posyandu di Belu Dapat Bantuan KIT dan Dana PMT untuk Anak Stunting /Mariano Parada/OkeNTT

OkeNTT - Pemerintah Daerah (Pemda) Belu berkolaborasi dengan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Madah-FK UGM GEN 81 membantu anak-anak stunting yang ada di Kabupaten Belu, Provinsi NTT.

Kolaborasi Pemda-Alumni FK UGM GEN 81 ini dilakukan dengan memberikan bantuan alat kesehatan (KIT Posyandu dan Antropometri) juga dana sebesar Rp23 juta untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak stunting.

Bantuan itu diserahkan langsung Bupati Belu, dr Agustinus Taolin kepada perwakilan kader Posyandu Wekatimun II, Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Rabu 30 Agustus 2023.

Baca Juga: Didatangkan Bupati Belu, Profesor Jepang, Cina dan Indonesia Teliti Lambung Orang Timor

Bupati Belu, dr Agustinus Taolin dalam sambutannya mengatakan bantuan ini memang tidak seluruhnya, tetapi melengkapi pemberian mkanan yang sudah diberikan.

“Yang sebelumnya mungkin dua kali tapi ini menggenapi menjadi tiga kali,” ungkap Bupati AT begitu populer dikenal.

Mudah-mudahan harap Bupati Belu ini bisa bermanfaat dan membawa kebaikan kepada anak-anak stunting.

Mewakili kader Posyandu Wekatimun II, Maria Ica Bolo Koe merasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati Belu dan Alumni FK UGM GEN 81 yang telah memberi perhatian kepada anak-anak stunting.

Baca Juga: 2 Tahun Kepemimpinan AT-AHS: Warga Belu 100 Persen Nikmati Berobat Gratis di Seluruh Indonesia

“Kami merasa sangat bersyukur kepada Pemkab Belu dalam hal ini Bupati bersama alumni FK UGM GEN 81 yang sudah memberikan bantuan untuk anak-anak kami stunting di Posyandu Wekatimun,” ungkap Maria.

Ia menuturkan, sebagai kader Posyandu pihaknya selama ini telah memberikan makanan tambahan kepada anak-anak stunting selama 62 hari.

“Selama 62 hari kami sudah masak, anak-anak stunting 20 orang, 2 orang tamat sisa 18, yang berhasil 9 orang tinggal 9 orang. Semoga dengan bantuan ini dapat mengeluarkan anak-anak kami dari stunting,” pintanya.

Sebelumnya, Camat Atambua Barat
Hendricus A. Andrada melaporkan data stunting berdasarkan hasil TPPGN sasaran Kecamatan Atambua Barat sebanyak 1.610 anak, gizi kurang 72 orang dan gizi buruk 3 orang.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Varian Baru Bertambah, Kemenkes Imbau Warga Kembali Disiplin 3M

“Normal 1.496 anak, resiko gizi 35, gizi lebih 5 balita, stunting 151 anak. Prosentase balita stunting sampai dengan bulan ini 9,4 persen. Dari 151 anak stunting 9 orang sudah lolos. Jadi total yang menerima PMT 142 anak,” sebut Camat.

Diwilayah Kecamatan Atambua Barat lanjut Hend memiliki 22 pelayanan Posyandu dan 95 orang kader.

“Atas nama masyarakat Atambua Barat, kami apresiasi karena program Belu sehat itu terjawab, selain berobat gratis yang kami sudah rasakan, ada juga perhatian bapak Bupati bersama pihak lain salah satunya Alumni FK UGM GEN 81 dengan memberikan bantuan kemanusiaan yang hari ini diserahkan, kami ucapkan terimakasih,” katanya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Ansilla Eka Mutty mengatakan Posyandu KIT ini sebenarnya bukan merupakan ketentuan dari Kemenkes bahwa harus ada, tetapi ini adalah keprihatinan Ketua TP PKK yang melihat Posyandu di Kabupaten Belu tidak memiliki alat untuk membantu anak-anak dalam hal tumbuh kembang.

Baca Juga: Rumah Sakit Sito Husada Atambua Buka Layanan Spesialis Bedah, Gratis Cukup Tunjukan KTP

"Jadi datang ke Posyandu hanya untuk timbang, kemudian ukur tinggi badan, KMSnya ditinggal di Posyandu atau dibawa pulang setelah itu anak-anak pulang. Jadi Ibu Ketua TP PKK mengatakan boleh tidak mengadakan Posyandu KIT dan kami berkewajiban mencari regulasinya dan itu ada dalam Permenkes nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas, ada Posyandu KIT sebagai alat untuk pelayanan luar gedung," terang Kadis Ansilla.

"Nah kami berkonsultasi dengan Bupati dan melalui TAPD akhirnya dikabulkan, penyediaan anggaran untuk pengadaan Posyandu KIT berjumlah 446 di Kabupaten Belu," sambungnya.

Posyandu KIT jelas dokter Ansilla hanya di Belu saja, alatnya berupa alat timbang dewasa dan bayi, permainan edukatif, food model dan SDIDTK.

Baca Juga: Kabar Baik! Rumah Sakit Sito Husada Buka Layanan Spesialis Obgyn, Apa Itu?

"Jadi alat ini untuk menguji sehingga mengetahui tumbuh kembang anak, bila anak stunting kita uji dengan alat ini. Silakan dimanfaatkan, kami yakin ide dari Ibu Ketua TP PKK disetujui Bupati sebagai penyedia anggaran dan tim yang menilai dan menyetujui anggaran sehingga membuat posyandu KIT ini ada jadi kami sangat berterima kasih. Seluruh Posyandu di Belu akan ada alat ini," katanya.

Kemudian lanjut dokter Ansilla, untuk antropometri memang itu keharusan dari Kemenkes, nanti seluruh Posyandu juga dilengkapi dengan antropometri.

"Kita punya 2, berfungsi dan terhubung ke bloetooth untuk deteksi dini, screening terhadap penyakit tidak menular. Jadi kita mengisi aplikasi, bukan seperti timbangan biasa dan semua kepala puskesmas harus tau," pungkasnya.***

Editor: Mariano Parada

Tags

Terkini

Terpopuler