Mengenal Uwa Mia, Penulis Novel Supernatural Asal NTT yang Sudah Hasilkan Empat Novel  

16 Juli 2022, 09:28 WIB
Maria Antoneta Uwa, Penulis Novel Supernatural asal NTT yang sudah menghasilkan Empat Novel /Maria Antoneta Uwa/OkeNTT

 

OkeNTT - Uwa Mia memiliki nama lengkap Maria Antoneta Uwa, S.Pd. Ia lahir di kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT pada 14 Juni 1988. Dalam keseharian biasa disapa 'Mia'.

Penulis berusia 34 tahun ini memulai karir kepenulisan dengan bergabung di salah satu grup menulis terbesar di Indonesia bernama grup Komunitas Bisa Menulis (KBM). Di grup itulah Uwa Mia banyak belajar tentang kaidah kepenulisan.

Secara naluri, Uwa Mia lebih tertarik menuliskan kisah-kisah yang bersifat supernatural. Hal yang sulit dijangkau oleh pikiran manusia, tapi sebenarnya bisa dijelaskan dari sisi metafisik.

Saat ini, Uwa Mia telah menetaskan 4 novel solo dan beberapa buku antologi yang digarap bersama penulis lain.

Baca Juga: The Summer I Turn Pretty, Serial TV Amerika yang Lagi Booming. Berikut Daftar Pemeran dan Link  

Novel pertama menetas pada Mei 2020 berjudul Sekantor dengan Suanggi.

Novel ini berkisah tentang seorang gadis bernama Karina yang bekerja di sebuah perusahaan seni budaya. Semenjak bekerja di situ, ia kerap mengalami gangguan Suanggi. Setelah dicek, ternyata bukan cuma Karina, hampir semua karyawan bahkan pemilik perusahaan pun mengalami gangguan yang sama. Bersama Kennar-sang pemilik perusahaan, Karina akhirnya bekerjasama mengungkap identitas si Suanggi.

Novel ke-dua yang ditetaskan alumnus FKIP Bahaha Inggris UNDANA Kupang ini berjudul Vila Melati yang terbit pada Mei 2021.

Novel Vila Melati adalah satu-satunya novel kisah nyata yang diulik oleh Uwa Mia dengan kemasan yang unik. Judul dan konten cerita dibuat twist (sulit ditebak).

Secara umum, novel Vila Melati berkisah tentang Arini yang tidak tahu bahwa semasa hidup dulu, Ayahnya melakukan perjanjian dengan Nyi Roro Kidul. Perjanjian itu bersifat mengikat keturunan. Arini yang kerap dibuntuti oleh sosok Nyi Roro Kidul akhirnya menuruti kemauan wanita gaib tersebut. Ia dituntun untuk bekerja di Vila Melati, suatu Vila mistis yang tidak beroperasi seperti vila pada umumnya. Vila Melati merupakan titik rahasia yaitu gerbang gaib menuju istana pantai selatan. Di sana, Arini mengalami banyak hal di luar nalar manusia.

Ditahun yang sama, perempuan berdara Sumba yang memiliki hobi membaca dan meunulis ini kembali membukukan Novel ke-tiganya pada Desember 2021 berjudul Dukun 99.

Novel Dukun 99 secara umum membongkar 99 rahasia perdukunan yang jarang diketahui masyarakat luas.

Baca Juga: Karyanya Laku Keras di Pasaran, Tere Liye Dibenci di Media Sosial

Novel Dukun 99 meraih penjualan tertinggi pada masa pre order pertama hingga masuk kategori best selling novel.

Secara spesifik, novel Dukun 99 berkisah tentang Bone, remaja yang dibesarkan oleh seorang Dukun sakti di tanah Jawa. Sejak kecil ia telah diajarkan berbagai ilmu perdukunan, yaitu 55 ilmu hitam dan 44 ilmu putih. Kesemuanya dibongkar oleh Bone dengan bahasa yang ringan sehingga mudah dipahami.

 

Novel ke-empat menetas pada Juni 2022 berjudul Weton.

Dalam Novel Weton, alumnus SMA Katolik Andaluri Waingapu ini  mengemas tema mistis kejawen. Weton sendiri adalah penanggalan pada kalender kejawen yang dipercayai memiliki unsur mistis.

Secara umum, novel Weton berkisah tentang Yayuk yang adalah perempuan muda kelahiran Sabtu Kliwon. Oleh sebab adanya hutang yang melilit keluarganya, Yayuk terpaksa mendatangi Bi Zaenab--orang yang biasanya merekrut asisten rumah tangga untuk diboyong ke kota.

Baca Juga: Beasiswa LPDP Tahap II 2022 Resmi Dibuka Hari Ini, Ini Tahapan dan Link Pendaftarannya

Saat bertemu majikannya, Yayuk terkejut karena dirinya bukan dipersiapkan sebagai asisten rumah tangga, melainkan sebagai eksekutor santet yang dijalankan oleh si majikan. Santet tiga generasi adalah jenis santet yang mampu melenyapkan satu garis keturunan. Nyawa ganti nyawa, maka Yayuk sebagai eksekutor santet harus mampu menyiksa para media santet yang adalah wanita-wanita kelahiran Rabu Pahing.

Saat ini Uwa Mia sedang dalam penggarapan novel terbarunya. Ia belum membocorkan kisah apa lagi yang akan diangkat.

Selain menulis novel, keseharian Uwa Mia adalah penerjemah bahasa dan mengajar privat Bahasa Inggris.

Baca Juga: Simak Metode untuk Meningkatkan Minat Baca pada Anak

"Saya menulis bukan untuk cari nama. Nulis untuk sambung hidup. Karya kalau bagus, tidak perlu muji diri sendiri. Dengan sendirinya akan dikenal masyarakat Indonesia melalui kualitas tulisan," ucap Uwa Mia menegaskan.

Selain kegiatan menulis novel dan aktif sebagai penerjemah, Mia juga mengisi waktu luangnya sebagai Content Creator pada OkeNTT.Pikiran Rakyat, sebuah media online berjejaring Nasional pertama di Indonesia.***

 

Editor: Marcel Manek

Tags

Terkini

Terpopuler