OkeNTT - Siapa yang tak kenal Tere Liye? Penulis satu ini semua karyanya laku keras di pasaran, bahkan menempati rak-rak best seller hampir di semua toko buku.
Dilansir dari Wikipedia, Tere Liye bernama asli Darwis. Dia lahir di pulau Sumatera pada 21 Mei 1979 dari keluarga petani biasa.
Masa SD hingga SMP ia habiskan di kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. Sementara masa SMA dihabiskan di Bandar Lampung, provinsi Lampung. Tere liye melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia pada Fakultas Ekonomi.
Baca Juga: Digoda Anak SMA, Ini Deretan Wanita yang Pernah Singgah di Hati Hengky Kurniawan
Dalam kesehariannya Tere liye bekerja sebagai akuntan.
Di sela-sela waktu, Tere Liye menulis novel dengan berbagai genre yaitu, romance, action, scify, slice of life dan drama.
Beberapa novelnya yang telah diadaptasi ke layar lebar, yakni:
• Hafalan Shalat Delisa (2011)
• Bidadari-bidadari Surga (2012)
• Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2019)
• Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2016)
• Moga Bunda Disayang Allah (2013)
• Ayahku (bukan) Pembohong, dan
• Pulang (2020)
Baca Juga: Pacari Nikita Mirzani, Ini Rentetan Crash yang Dialami John Hopkins Mantan Pembalap MotoGP
Novel lainnya adalah: Kisah Sang Penandai, The Gogons: James & The Incredible Incidents, Sunset & Rosie, Burlian (sekarang berjudul Si Anak Spesial), Pukat (sekarang berjudul Si Anak Pintar), Eliana (sekarang berjudul Si Anak Pemberani), kumpulan cerpen berjudul Berjuta Rasanya dan Sepotong Hati yang Baru, Amelia (sekarang berjudul Si Anak Kuat) Negeri di Ujung Tanduk, Rindu, Bumi, Bulan, Pulang, Matahari, Bintang, Harga Sebuah Percaya, Pulang-Pergi, Bibi Gill dan Saragas.
Beberapa novel di atas berjenis serial yaitu berlanjut atau berkaitan dengan novel lainnya. Jadi tidak lengkap jika hanya membaca salah satu saja.
Terlepas dari kesuksesan Tere Liye dalam membuat karya, ternyata postingan media sosialnya banyak dibenci karena kerap menyenggol dunia perpolitikan, Idol K-pop hingga mengutuk para pegiat novel bajakan.
Baca Juga: Ikan Red Devil Dikenal Sebagai Predator Berbahaya, Ternyata Bisa Dipelihara
“lebih aman to, kalo situ ga ada,” tulis akun @kartikantik
“kebanyakan drama sinetron sih,” tulis akun @adisyahputra4705
Pada postingan Instagram resminya @tereliyewriter, ia diketahui pernah menyenggol fans Idol K-Pop dengan memosting ulang postingan detikHealth.com yang berjudul ‘Obsesi Berat Pada Idol K-pop Termasuk Gangguan Kejiwaan'.
Darwis atau Tere Liye menambahkan caption, “itu urusan kalian mau nge-fans dengan boyband, girlband, apapun itu dari Korea. Juga nge-fans dengan idola2, selebritis dll dari planet Mars sekalipun. Tapi jangan lebay. Jangan over.’’
Baca Juga: Drama Melur untuk Firdaus Viral di TikTok, Berikut Link Nonton Legal Episode 1-28
Postingan tersebut mendapat komentar beragam dari pengikutnya.
Tidak hanya Instagram, di aplikasi Quora, akun bernama Kiyan Abhinaya Azkalif mengajukan pertanyaan, “Mengapa Tere Liye banyak tidak disukai?"
Postingan pertanyaan itu memperoleh 106 jawaban dan 561 ribu tayangan.
Salah satu akun memberi jawaban tidak suka karena postingan Tere Liye yang menggunakan kata-kata kasar (go*lok + d*ngu) untuk mereka yang membeli novel bajakan.
Baca Juga: Ganja Berbahaya? Bijinya Dijadikan Bumbu Masakan Lezat di Aceh
Akun lainnya menjelaskan tidak sepantasnya Tere Liye menggunakan kata 'bedebah' untuk novelnya yang berjudul Negeri Para Bedebah.
“Mungkin Tere Liye butuh konsultan kali ya sebelum mempublish apapun di internet,” tulis akun bernama Freedom.***