Fenomena El Nino, BMKG Prediksi Awal Hujan di NTT Terlambat dan Durasi Pendek

- 20 September 2023, 18:24 WIB
Ilustrasi hujan: Fenomena El Nino, BMKG Prediksi Awal Hujan di NTT Terlambat dan Durasi Pendek
Ilustrasi hujan: Fenomena El Nino, BMKG Prediksi Awal Hujan di NTT Terlambat dan Durasi Pendek /Willowpix/Pixabay

OkeNTT - Awal hujan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diprediksi akan terlambat atau mundur.

Normalnya, musim hujan di NTT berada pada Oktober-November.

Selain terlambat, durasi hujan pun diprakirakan berlangsung singkat atau pendek.

Baca Juga: Sekolah Jam 5 Pagi di NTT Akan Dihentikan Mulai Besok

Hal ini dipicu oleh kondisi El Nino dan IOD positif yang diprediksi tetap akhif hingga akhir tahun 2023.

Demikian Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG NTT, Rahmattulloh Adji, dalam rilis Prakiraan Musim Hujan 2023-2024 NTT di Kupang, Rabu 20 September 2023.

"Adanya fenomena El Nino saat ini dengan intensitas moderat dan fenomena IOD yang positif berkontribusi pada mundurnya awal musim hujan dan durasi hujan yang lebih pendek terhadap normalnya," ungkap Adji dikutip okentt.com dari Antara.

Baca Juga: Respon Tegas Pj Gubernur NTT Soal Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi, Dihentikan?

Adji mengemukakan, dari total 28 Zona Musim (ZoM) di NTT saat ini, sebanyak 19 ZoM atau 68 persen diprakirakan mengalami musim hujan pada Desember 2023.

Selanjutnya sembilan ZoM atau 32 persen akan mengawali musim hujan pada November 2023.

Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis 1991-2000, kata dia, awal musim hujan di NTT kali ini terlambat dibandingkan normalnya dan terjadi pada 16 ZoM.

Baca Juga: Usul Camat di Belu NTT, Dana Kelurahan Akan Menjadi Visi Misi Capres Ini

"Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Februari 2024," katanya.

Adji menyampaikan musim hujan yang tiba terlambat atau mundur dapat dimanfaatkan pada sektor pertanian untuk mengawali aktivitas musim tanam lebih awal.

Namun diimbau segenap pemangku kepentingan dan masyarakat untuk mewaspadai wilayah-wilayah yang memasuki musim hujan lebih awal dibanding normalnya dan mengantisipasi dampaknya.

Baca Juga: Selain Sekolah Jam 5 Pagi, HH Juga Minta Pj Gubernur NTT Cabut Sejumlah Pergub Lama yang Rugikan Rakyat

Ia berharap adanya persiapan penanganan dan mitigasi kemungkinan terjadinya bencana, terutama di wilayah rentan terhadap bencana banjir.

Adji berpesan agar pemerintah daerah (pemda) lebih optimal melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan normalisasi aliran sungai, daerah tampungan air, drainase, serta fasilitas penunjang lain.

Selain itu pemda juga dapat melakukan penyuluhan pembuatan  sumur resapan di sekitar pemukiman rawan terdampak bencana banjir.

Baca Juga: Anggota DPR RI Minta Pj Gubernur NTT Cabut Pergub Rejim Lama, Seperti Sekolah Jam 5 Pagi

"Perlu diperhatikan juga pada masa transisi dari kemarau ke musim hujan, itu biasanya ada angin kencang dengan hujan intensitas lebat," katanya.

Berdasarkan data BMKG, sembilan ZoM yang akan mengawali musim hujan pada November 2023 yakni Manggarai Barat bagian tengah, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo bagian barat, Kupang bagian tengah dan timur, Timor Tengah Selatan bagian barat dan utara, Timor Tengah Utara bagian barat dan timur laut, Belu bagian utara, Sumba Barat bagian timur, Sumba Tengah bagian selatan, serta Sumba Timur bagian tengah.***

Editor: Mariano Parada

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x