Warga Meninggal, PMKRI Kecam Kegagalan Pemda Manggarai Timur Dalam Menyediakan Akses Layanan Masyarakat

- 8 Mei 2024, 21:34 WIB
 Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng Sanctus Agustinus
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng Sanctus Agustinus /

RUTENG, PR NTT - Kematian tragis Fina, warga Satar Mata, Desa Gunung, Kecamatan Kota Komba, pada 5 Mei 2024, saat di tandu warga menuju Puskesmas sejauh 6 Kilo Meter menjadi perhatian publik.

Tak hanya itu, kasus serupa juga dialami seorang warga Mengge, Lamba Leda Utara, harus di tandu oleh warga sejauh 5 kilometer menuju Puskesmas Weleng pada 17 Desember 2020 lalu.

Dua peristiwa kemanusiaan ini menjadi perhatian serius Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng Sanctus Agustinus.

Baca Juga: Daftar di NasDem Victor Selamet Paparkan Program Kerja 'Reformasi Birokrasi'

PMKRI Cabang Ruteng menilai kurangnya responsivitas Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur terhadap kondisi kesehatan warga, terutama dalam hal aksesibilitas layanan kesehatan yang sangat vital.

Menurut PMKRI, insiden ini mestinya menjadi titik kritis yang memperlihatkan kegagalan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur.

"Kematian Fina adalah cerminan dari kegagalan sistem kesehatan yang seharusnya melindungi setiap warga, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil seperti Kabupaten Manggarai Timur. Maka hal ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Timur dalam menunjang fasilitas kesehatan serta pendukungnya seperti jalan raya.  Apalagi kalau kita merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang penetapan daerah tertinggal 2020-2024 dimana kabupaten manggarai Timur masuk dalam 13 kabupaten tertinggal di NTT, “ kata Ketua Presidium PMKRI Cabang Ruteng Sanctus Agustinus Periode 2023-2024, Yondri Ngajang, dalam keterangan tertulis pada Rabu 8 Mei 2024.

Yondri juga mengatakan bahwa insiden-insiden tragis seperti ini tidak bisa lagi dianggap sebagai kejadian biasa. 

“Kita tidak boleh membiarkan nyawa melayang sia-sia karena kurangnya akses jalan dan kesehatan yang memadai. Oleh Sebab itu, Kematian Fina, warga kota komba harus menjadi panggilan bagi Pemda Matim untuk segera bertindak“ tegasnya.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah