"Kondisi ini cukup mengkuatirkan juga apabila di tarik ke posisi manggarai saat ini yang sebagian besar masyarakat/petani meninggalkan desa dan sector pertanian. Dari data BPS Kabupaten Manggarai tahun 2022, dalam perjalanan pembangunan hampIr dua dekade ini menunjukan PDRB Pertanian turun tajam dari 50 % tahun 2005 turun menjadi 21 % pada tahun 2021." ungkap Victor.
"Angka ini menunjukan banyak masyarakat petani kita yang meninggalkan desa dan profesinya sebagai petani dan berpindah ke sector informal dengan skill yang tidak kompoten untuk bersaing di sector lain." tambah Victor.
"Pertanyaan kita, mengapa dia (petani.red) meninggalkan sector Pertanian yang sudah bertahun tahun dia geluti dan bahkan mungkin secara turun temurun bekerja di sektor pertanian. Mungkin kita bisa menjawab dengan singkat saja yaitu produksi dan produktivitas hasil Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Hortikultura dan Perikanan sudah sangat berkurang dan tidak bisa kompetitif lagi, sehingga tidak memberikan jaminan dan garansi lagi untuk kehidupan masa depan anak-anak dan keluarganya." kata Victor.
Dengan demikian, kata Balon Bupati Victor, masyarakat akan mencoba dan berspekulasi cari pekerjaan lain di kota atau tempat lain dengan modal skill yang sangat minim.
"Salah satu upaya pemerintah untuk membantu desa dengan diterbitkannya undang-undang no 6 tahun 2014 tentang desa yang memberikan pengakuan dan kewenangan bagi desa untuk mengelola dan mengembangkan kehidupan masyrakat dan lingkungannya. Undang undang tersebut juga menjamin ketersediaan dana untuk membiayai program – program yang direncanakan oleh desa melalui dana desa." ungkap dia.
"Intervensi dari alokasi dana desa yang sudah berjalan hamper 10 tahun sejak adanya alokasi dana desa belum bisa diketahui seberapa besar dampak dan perubahan kemajuan pembangunan di desa setelah adanya dana desa setiap tahun. Apakah sudah terjadi pengurangan orang miskin, penurunan angka pengangguran, stunting dan penanganan permasalahan mendasar lainnya seperti, krisis air bersih, minimnya pelayanan Kesehatan, masalah kekurangan gizi, dan kerentanan pangan yang belum terselesaikan." jelas Victor.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Dukung Pertumbuhan PDAM yang Sehat di Seluruh Indonesia
"Belum lagi desa seolah terdiskriminasi oleh terbatasnya fasilitas dan akses terhadap informasi dan tehnologi dan pasar." tambah pria yang di gadang-gadang maju dengan dr. Ronal di Pilkada Manggarai 2024 ini.
Kondisi ini, kata Victor, mendorong dan memacu kita untuk berpikir keras dan ber imajinasi langkah-langkah konkrit apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan desa Maju, Mandiri dan Sejahtera di kabupaten Manggarai.