Network
OkeNTT - Saat ini pemerintah tengah gencar melakukan gerakan mencegah perubahan iklim global.
Gerakan mencegah perubahan iklim juga merupakan salah satu dari tiga agenda dalam forum G20 yang saat ini tengah berlangsung di Indonesia.
Menyadari akan dampak buruknya peningkatan pemanasan global berbagai upaya terus dilakulan.
Baca Juga: Dinilai Asal Jadi DPRD Kota Kupang Desak Inspektorat Audit Proyek Renovasi Rujab Wali Kota Kupang
Salah satunya adalah mengurangi sampah plastik dan mencegah terjadinya kerusakan ekosistem mangrove di daerah pantai.
Namun demikian, di wilayah pantai Atapupu, kecamatan Kakuluk Mesak, kabupaten Belu,propinsi NTT, masih ditemui fakta miris dimana di beberapa titik pantai yang menjadi tempat tumbuh mangrove justru ditemui tumpukan sampah plastik.
Pantauan OkeNTT.Pikiran Rakyat pada Selasa 19 Juli 2022, tumpukan sampah plastik yang menggunung sudah mulai menutupi akar pohon mangrove dan apabila dibiarkan akan berdampak buruk pada rusaknya ekosistem mangrove di wilayah pantai tersebut.
Baca Juga: Kerja Sama Pemda dengan Media yang Tidak Transparan Cendrung Merusak Ekosistem Media
Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan kabupaten Belu Andreas Asa mengatakan bahwa Dinas Kelautan akan memantau kondisi tumpukan sampah tersebut untuk segera diangkut.
Ia juga menghimbau masyarakat yang bermukim di sepanjang pantai untuk tidak membuang sampah plastik di sepanjang pantai.
Ditanya soal program khusus terkait pencegahan program perubahan iklim di wilayah pantai utara kabupaten Belu, Andreas Asa mengatakan bahwa sejauh ini belum ada program dari Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Belu.
Baca Juga: Tidak Sampaikan Data Keuangan Daerah, Pemda Belu Disanksi Kemenkeu
Andreas menjelaskan bahwa sebelumnya pihaknya pernah mengerjakan program penanaman mangrove dari Kementerian KKP namun mangrove yang ditanam tidak tumbuh karena jenis mangrove yang ditanam tidak cocok
"Saat ini kita tidak ada program khusus terkait isu perubahan iklim. Soal sampah tahun lalu kita pernah bersama semua ASN turun bersihkan namun kalau sudah menumpuk lagi, kita akan pantau," ujar Kadis Perikanan saat diwawancari OkeNTT.***
