Network
OkeNTT - Presiden Joko Widodo mendorong pemanfaatan teknologi dalam sistem pertanian, khususnya pada lahan sulit seperti di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk di lokasi Food Estate Rotiklot, di desa Fatuketi kecamatan Kakuluk Mesak kabupaten Belu.
Menurut Presiden, keberanian menggunakan teknologi akan menghasilkan solusi terbaik dalam penanganan lahan-lahan pertanian yang sulit.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam keterangannya selepas melakukan penanaman jagung bersama masyarakat di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, 24 Maret 2022.
Lahan Food Estate di Belu yang dikembangkan untuk tahap kedua ini seluas 53 hektar setelah sebelumnya di lokasi yang sama telah dikembangkan Food Estate pada akhir tahun 2021.
Baca Juga: Varietas Jagung yang Dikembangkan di Food Estate di Belu Ditargetkan Menghasilkan 15 Ton per Hektare
“Saya rasa kalau kita berani menggunakan teknologi, berani mencoba di lahan-lahan yang sulit seperti yang di NTT ini, nanti akan kelihatan semuanya, apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu dikoreksi, dan apa alsintan (alat dan mesin pertanian) yang pas untuk digunakan di daerah seperti NTT ini,” ujar Presiden.
Dengan memanfaatkan teknologi alsintan tersebut, Presiden juga meyakini dapat memperbaiki kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Belu secara khusus dan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional secara lebih luas.
“Saya meyakini ini akan memperbaiki kesejahteraan masyarakat di NTT khususnya di Kabupaten Belu, tetapi juga akan memperkuat ketahanan pangan nasional kita karena ada lahan-lahan baru yang dibuka seperti di Provinsi NTT, Kabupaten Belu seperti yang kita lihat sore hari ini,” tambahnya.
Baca Juga: Presiden Sebut Masalah Air dan Rumah Tak Layak Huni Ikut Memicu Stunting
