OkeNT - Tower BTS (Base Transceiver Station) yang dibangun Kementerian Komunikasi dan Infoematika(Kominfo) melalui program Telkom Bakti untuk daerah terluar di Perbatasan RI-RDTL mubazir dan tidak bisa dimanfaatkan.
Tower Telkom Bakti ini berada di desa Nonotbatan, kecamatan Biboki Anleu kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), proponsi NTT.
Warga desa Nonotbatan Dorotea Subani mengatakan bahwa sebelum tower tersebut dibangun, 300 lebih warga di desa itu masih bisa menggunakan handphone dan masih bisa mengakses internet karena handphone milik masyarakat menangkap signal dari kabupaten Belu.
Namun sejak selesai dibangun dan diresmikan pada 20 Desember 2021, signal mulai hilang dan sejak saat itu masyarakat tidak bisa menggunakan Handphone lagi.
Jika ingin menelpon atau mengakses internet, masyarakat harus pergi ke ibu kota kecamatan yang berjarak belasan kilo meter.
Akibat menyebabkan signal hilang, warga minta agar tower tersebut dibongkar agar tidak memblok signal yang didapat dari tower yang berada di kabupaten Belu.
Baca Juga: Cek Stok Minyak Goreng, Polres Belu Sidak Gudang Distributor dan Swalayan
"Sejak resmikan abis, signal mulai hilang. Kami tidak bisa telpon apalagi mau pakai internet susah sekali. Kami minta supata datang perbaiki. Kalau memang tidak bisa perbaiki sebaiknya bongkar saja supaya kami bisa dapat kemabali signal seperti dulu,"ucap Dorotea mewakili masyarakat yang ditemui disana.