OkeNTT – Apakah anggaran untuk proyek pembangunan jembatan Naen di kelurahan Tubuhue kecamatan Kota Kefamenanu kabupaten Timor Tengah Utara(TTU) sudah dirampok sebelum jembatan itu dikerjakan?
Demikian pertanyaan tegas Direktur Lembaga Anti Kekerasan Masyarakat (Lakmas) Nusa Tenggara Timur(NTT) Victor Manbait terkait dengan proses pembangunan jembatan Naen yang hingga bulan Maret 2022 belum juga rampung.
Sementara, kontak kerja proyek jembatan Naen adalah 120 hari kalender kerja. Dimana dimulai pada bulan Juli 2021 dan berakhir pada bulan Desember 2021.
Atas keterlambatan pengerjaan proyek dengan nilai kontrak Rp19 miliar lebih ini, Lakmas NTT dalam rilis yang diterima media ini Minggu 13 Maret 2022, mengungkapkan bahwa pekerjaan jembatan tersebut belum rampung.
Baca Juga: Pekerjaan JUT di Tasain Amburadul, Inspektorat dan PMD Belu Malah Tidak Tahu
Lakmas NTT menilai, kontraktor pelaksana, PT Citra Timor Mandiri menjadikan curah hujan sebagai alasan atas keterlambatan perkerjaan jembatan tersebut.
“Dengan melihat progres pekerjaan diakhir masa kontrak yang baru mencapai 38%, maka jelas alasan karena tingginya curah hujan adalah alasan yang dicari-cari, apalagi tidak didukung dengan data atau pernyataan resmi dari lembaga yang berkompeten di bidang meteorologi. Mestinya kalau ada kendala, di akhir masa kontrak harusnya progres pekerjaan minimal sudah di atas 70%. Bukan baru mencapai 30%,” tandas Victor dalam rilisnya.
Setidaknya, lanjut Victor, keterlambatan pekerjaan yang jauh dari progress di akhir masa kontrak mengindikasikan bahwa ada keanehan dalam proses tender.
Lakmas menilai, perusahan yang mengerjakan proyek jembatan Naen merupakan perusahan yang tidak bonafide karena perusahan mengaku mengalami sejumlah kerugian dalam mengerjakan proyek tersebut dimana sejumlah material hanyut terbawa banjir.
Baca Juga: Plt Kadis Pendidikan TTU Perintahkan CV Cahaya Mirama Perbaiki Kerusakan pada SD Kecil Inggureo