NTT Jadi Contoh Simbol Keberagaman dan Persatuan

- 8 Desember 2021, 18:34 WIB
Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar dalam Dialog Kebangsaan bertajuk “Peran Agama dan Legislatif dalam Membangun Karakter dan Kesejahteraan Bangsa" yang digelar di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT,
Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar dalam Dialog Kebangsaan bertajuk “Peran Agama dan Legislatif dalam Membangun Karakter dan Kesejahteraan Bangsa" yang digelar di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, /Dok. PKB/

OkeNTT- Muhaimin Iskandar mengatakan Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu contoh provinsi di Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman dan menjadi simbol persatuan.

"Saya sungguh sangat senang saudara-saudara di NTT ini terus merajut kekeluargaan, kebersamaan demi terwujudnya kesejahteraan bersama. Semoga kita terus konsisten untuk berkontribusi menjaga persatuan di NTT," kata Muhaimin dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa, 7 Desember 2021.

Dirilis dari Antara Rabu 8 Dsember 2021, Muhaimin yang akrab disapa Gus Muhaimin mengatakan, dalam 10 tahun terakhir reformasi, pendewasaan dan penguatan cara pandang wawasan kebangsaan yang lebih inklusif dan pluralis tumbuh dengan baik. Moderasi kehidupan beragama secara partisipatoris juga terus berkembang. Ia mengatakan dialog antaragama dan kebersamaan di dalam kesadaran beragama menjadi lebih baik.

Baca Juga: Ketum DPP PA Ajak Kader GMNI Jaga Nilai Pancasila

"Hal ini sangat baik karena kalau Gus Dur menyatakan semakin dalam ilmu agama yang dimiliki maka semakin toleran. Semakin dangkal agama seseorang maka semakin intoleran," Gus Muhaimin sapaan akrabnya.

Muhaimin mengurai, sejak era reformasi 1998, terjadi dinamika kebebasan yang luar biasa di mana orang bisa menyampaikan ide, gagasan, dan ideologi dengan sangat bebas. Oleh karena itu, dalam 15 tahun pertama reformasi, terbongkar semua keadaan dengan sangat nyata, terutama di media sosial.

"Yang radikal kelihatan, fundamentalis kelihatan, yang teroris pun kelihatan. 10 tahun awal reformasi, puncaknya 2000-an, produksi ajaran-ajaran kampanye kekerasan berbasis agama terproduksi sangat masif," kata Muhaimin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra.

Baca Juga: Kejari TTU Raih Peringkat I Dalam Penanganan Kasus Korupsi

Menurutnya, Indonesia sangat terbuka membuat semua ajaran mudah masuk dan berkembang sehingga mengatasi berbagai persoalan yang ada seluruh anak bangsa harus terus menunjukkan dan merawat kebhinnekaan.

"Dan NTT ini lah contoh simbol-contoh persatuan dari keberagaman," ucap Gus Muhaimin.

Menurutnya, saat ini Indonesia tengah menghadapi persoalan bangsa yang begitu kompleks dimana salah satu tantangan yang menyita energy adalah pandemic Covid-19.

Baca Juga: Resmikan Bandara Tebelian di Kalimantan Barat, Presiden Jokowi Beli Jaket Bomber Tenun Dayak Sintang

Karena itu, kata dia, DPR memberikan keleluasaan penuh kepada eksekutif untuk benar-benar mengatasi keadaan pandemi dengan sebaik-baiknya

"Pemerintah diberikan keleluasaan. Semua permintaan pemerintah tak ada yang tidak lolos di DPR. Semua parpol, termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan keleluasaan yang besar. Ini untuk mengawal pembangunan nasional agar jalannya pemerintahan lebih efektif," ucap Gus Muhaimin. 

Halaman:

Editor: Marcel Manek

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x