Gunung Lewotolok Bergemuruh Belasan Kali dalam Sehari

2 Juli 2022, 09:31 WIB
Gunung Ile Lewotolok yang mengeluarkan letusan berupa pijaran api /Pos Pemantau gunung Ile Lewotolok/

 

 

OkeNTT –   Gunung Ile Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata propinsi NTT dilaporkan kembali mengalami erupsi. Jumat  1 Juli 2022. Dalam sehari tercatat terjadi 11 kali letusan dengan tinggi 1300 m.

Letusan tersebut disertai gemuruh lemah hingga kuat dengan arna asap putih dan kelabu. Erosi Gunung Api Ile Lewotolok tersebut terjadi sejak pukul 00.00 wita hingga 06.00 wita.

Peristiwa letusan gunungg Ile Lewotolok ini disampaikan langsung oleh Kepala Pos Pemantauan Gunung Api Ile Lewotok, Stanis Araikan.

Stanis menjelaskan, ketinggian letusan Gunung Api Ile Lewotok mencapai 500 hingga 1.200 meter dari puncak kawah

“Ketinggian letusannya berkisar dari 500 hingga 1.200 meter dari puncak kawah," kata Stanis Araikan, dikutip dari Antara, Sabtu, 2 Juli 2022.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa Gunung Api Ile Lewotok terlihat jelas hingga kabut 0-1, sedangkan asap kawah diketahui bertekanan lemah hingga sedang.

Baca Juga: Kapolri Minta Jajarannya Bekerja Ikhlas agar Polisi Makin Dicintai Masyarakat

Asap kawah Gunung Api Ile Lewotok pun terlihat berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas tebal dan tinggi.

Tak hanya itu, letusan yang terjadi juga disertai dengan dengan gemuruh dan dentuman yang sedang hingga kuat.

Hal tersebut tentu mengakibatkan gempa di sekitar pemukiman di bawah kaki Gunung Api Ile Lewotok.

Diketahui, gempa terjadi selama 34-129 detik.

“Tremor menerus (Microtrenir) terekam dengan amplitude 0:5-1 mm (dominan 0.5 mm),” ucap Stanis Araikan, Sabtu, 2 Juli, 2022.

Baca Juga: Selama Setahun Terdapat 677 Kasus Kekerasan yang Dilakukan Polisi

Hingga berita ini diterbitkan, Gunung Api Ile Lewotok pun berstatus level III atau siaga.

Oleh karena itu, masyarakat dan para pengunujung di area sekitar dianjurkan untuk melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah, radius 3.5 km untuk sektor Tenggara, radius 4 km untuk sektor Timur dan Timur laut.

“Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jonotona agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah Gunung Ile Lewotolok,” tutur Stanis Arakian, Sabtu, 2 Juli 2022.

Baca Juga: Lakmas NTT Kritisi Lambatnya Proses Tender Proyek di Lingkup Pemkab TTU

Terpisah, penjabat Bupati Lembata Marianus Jawa yang dihubungiawak media mengaku terus melakukan pemantauan.

“Kami tetap pantau, masyarakat masih tenang, menurut laporan Pak Camat di sana, ada beberapa keluarga sudah bergeser ke Tanjung. Yang pasti, kami akan ambil tindakan jika terjadi letusan yang membahayakan,” kata Marianus Jawa melalui Selatan Indonesia.***

 

Editor: Marcel Manek

Sumber: ANTARA Selatan Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler