Sejarah Panjang Rusia dan Ukraina yang Tidak Pernah Akur (Bagian 2)  

- 6 Maret 2022, 12:26 WIB
Bendera Rusia dan Ukraina
Bendera Rusia dan Ukraina /

 

Oke - Terlepas dari kekerabatan Slavia yang sudah lama terjalin, seperti perkawinan campuran dan bahasa yang serupa namun berbeda; antara orang Ukraina dan Rusia sering terjadi gesekan budaya. Hal ini nampak melalui ungkapan yang terkesan menghina kebangsaan seseorang. Fakta ini mirip dengan bagaimana orang Irlandia  yang tidak terima saat disebut orang Inggris.  

Kebencian akibat gesekan selama berabad-abad ini masih terus berlangsung hingga hari ini, dengan sebagian besar orang Ukraina hanya beberapa generasi dipindahkan dari Holodomor, ketika itu bencana kelaparan menewaskan jutaan orang Ukraina pada tahun 1932 dan 1933.

Para ahli memperkirakan kematian saat itu diperkirakan antara 3,5 hingga 7 juta orang. Bencana ini disebabkan oleh kebijakan yang diberlakukan oleh pemimpin Soviet Josef Stalin. Ukraina adalah, dan masih, salah satu produsen biji-bijian terbesar di dunia, tetapi Kremlin mengirim biji-bijian keluar dari Ukraina sementara rakyatnya kelaparan.

Baca Juga: Mengurai Benang Kusut Konflik Rusia dan Ukraina(Bagian 1)  

Meskipun ada perdebatan mengenai tujuan sebenarnya dari kebijakan tersebut, sebagian besar Ukraina, serta 16 negara, mengakuinya sebagai genosida yang didorong oleh ketakutan Stalin terhadap gerakan kemerdekaan yang berkembang di Ukraina saat itu.

“Polisi rahasia Soviet mengorganisir tim aktivis untuk pergi dari rumah ke rumah di beberapa bagian pedesaan Ukraina, menyita makanan. Sekitar 4 juta orang Ukraina meninggal akibat kelaparan yang menyusul. Penangkapan massal terhadap intelek Ukraina, penulis, ahli bahasa, kurator museum, penyair, dan pelukis diikuti juga dilakukan pasukan rahasia ini, ”tulis sejarawan Anne Applebaum, yang bukunya  terbit pada tahun 2017  berjudul  Red Famine meneliti penyebab dan konsekuensi Holodomor.

Dia mencatat bahwa penindasan mematikan Stalin di Ukraina menanamkan ketidakpercayaan terhadap kekuasaan, terutama yang dilakukan oleh Moskow, dan kejadian ini justru memperkuat  nasionalime orang Ukraina.

Baca Juga: Benny Harman Nilai Sikap Jikowi Soal Penundaan Pemilu Masih Abu-Abu

Halaman:

Editor: Marcel Manek

Sumber: Reader's Digest


Tags

Artikel Pilihan

Terkini