Orasi Menohok dan Puisi Menyayat Hati Saat Aksi Damai Aliansi Puluhan Ormas untuk Astrid-Lael

- 21 Desember 2021, 09:07 WIB
Orasi Menohok dan Puisi Menyayat Hati Saat Aksi Damai Aliansi Puluhan Ormas untuk Astrid-Lael
Orasi Menohok dan Puisi Menyayat Hati Saat Aksi Damai Aliansi Puluhan Ormas untuk Astrid-Lael /Aksi Damai/Kota Kupang

Tak sanggup, tak sanggup kubayangkan saat akhir, terlalu pedih, terlalu pedih duka itu. Sikecil menatap pilu yang dipanggil ayah.

Ratap macam apakah diujung hidup, dia masih terlalu belia untuk paham rumitnya jalan cinta. Rahim mama tempat teraman bertumbuh menghadapi dunia yang pasti sangat tidak ramah.

Dalam dekapan mamakah ia pergi, mengucap selamat tinggal dunia dengan buru – buru. Belum juga genap belajar berjalan seperti bayi – bayi dibunuh Herodes, Lael pergi menjelang Natal.

Lael pergi, Lael pergi menjelang Natal. Bagaimana bisa kuucap rest in peace, selama kebenaran belum diungkap, selama keadilan belum diurai.

Jangan kita menutup mata, biar bathin kita tetap terbuka. Sampai nanti Sorgapun berkata, berbaringlah dalam damai Lael.

Selamat datang dirumah para malaikat, karena ceritamu dengan mama sudah genap. Berbaringlah dalam keadilan, berbaringlah dalam shalom.

Jika cerita itu belum utuh, tak sanggup kami berucap selamat jalan. Oh Lael, dunia pemilik semesta, beri kami hikmatmu. Bangun peradaban welas asih tak sekedar pukul dan bunuh.

Agar tubuh perempuan dan bayi terus dihormati sebagai rumahmu sendiri. Dalam diri ada citramu yang agung’’***

Halaman:

Editor: Mariano Parada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini