Network
OkeNTT - Pj Gubernur NTT, Ayodhia Kalake angkat bicara terkait kebijakan sekolah jam 5 pagi bagi sejumlah SMA-SMK di NTT.
Pj Gubernur NTT menegaskan bahwa sekolah jam 5 pagi yang diterapkan rejim sebelumnya itu akan dievaluasi dan direncanakan untuk dihentikan.
Penegasan Ayodhia Kalake menjawab pertanyaan wartawan terkait rencana menghentikan sekolah jam 5 pagi usai menghadiri sidang paripurna DPRD NTT, Selasa 19 September 2023.
“Ada rencana untuk dihentikan,” tandas Ayodhia Kalake dikutip okentt.com dari koranntt.
Menurut Pj Gubernur, dirinya secara pribadi telah meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT untuk meninjau lagi kebijakan tersebut.
Rencananya besok Rabu 20 September 2023, Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake akan mengunjungi beberapa sekolah yang menerapkan sekolah jam 5 pagi dalam rangka evaluasi.
Baca Juga: Anggota DPR RI Minta Pj Gubernur NTT Cabut Pergub Rejim Lama, Seperti Sekolah Jam 5 Pagi
“Kami pelajari dulu, dan kami akan komparasi dengan sistem pendidikan di beberapa negara yang sistem pendidikannya terbaik di dunia,” ujar Pj Gubernur NTT sebelumnya.
Diketahui, kebijakan sekolah jam 5 pagi disampaikan mantan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam pertemuan dengan sejumlah guru serta kepala SMA dan SMK di Kota Kupang pada Rabu 23 Februari 2023 lalu.
VBL begitu populer dikenal saat itu meminta agar aktivitas sekolah khusus bagi siswa SMA dan SMK di Kupang, NTT dimulai sejak pukul 05.00 Wita.
Baca Juga: Terminal Barang Internasional di Perbatasan RI-Timor Leste Mulai Beroperasi
Kebijakan sekolah jam 5 pagi itu awalnya menuai kritik dan menjadi sorotan beberapa pihak.
Kendati demikian, diketahui ada beberapa SMA-SMK di Kupang yang sudah menerapkan aturan masuk sekolah jam 5 pagi tersebut.***
