Network
OkeNTT - Ketika memasuki usia remaja, seseorang akan mulai merasa mengenal dan rertarik pada lawan jenis.
Hal ini adalah suatu keadaan yang normal. Namun, pada usia berapa sih sebenarnya remaja boleh pacaran?
Melansir Saba News, berikut ini penjelasan dari Jovita Maria Ferliana M.Psi, psikolog anak, remaja dan keluarga.
Jovita menjelaskan bahwa usia yang dimaksud bukanlan pada persoalan angka.
Baca Juga: Sempat Hilang Tiga Hari, Nelayan Asal Belu Ditemukan Selamat di Pantai Amfoang-Kupang
“Kita lihat bahwa tingkat kedewasaan dia (remaja, red) seperti apa. Kedewasaan dia secara psikologi, secara mental, rasa tanggung jawab dan sebagainya sudah pada di kategori mana,” ujarnya.
Karena, lanjut Jovita ada anak remaja yang masih berumur 18 tahun, tetapi ternyata lebih dewasa dari anak remaja umur 20 tahun.
Atau malah kebalikannya, ada anak remaja berumur 18 tahun, tetapi masih kekanak-kanakan usia mentalnya.
“Nah itu kita perlu pertimbangkan, sehingga tidak ada patokan usia yang tepat,” tandasnya.
Baca Juga: Kemenkes Kembangkan Layanan Kesehatan Berbaais Teknologi
Namun, Jovita menambahkan, dari hasil penelitian, memang pada usia 18 tahun itu seseorang sudah mengalami yang namanya kematangan remaja.
“Tapi kita perlu lihat lagi, yang pertama apakah rasa tanggung jawabnya sudah ada apa belum?” ucapnya.
Kemudian yang kedua, imbuh Jovita, si anak harus bisa konsisten dan bisa mengatur serta mempunyai prinsip yang baik buat dirinya sendiri.
Baca Juga: Deputi Pelayanan Publik Minta Pemkab Belu Maksimalkan Mall Pelayanan Publik
“Kemudian bisa terbuka dengan orangtua. Punya kedisiplinan diri enggak dan sebagainya Itu semua perlu ada di dalam ranah remaja,” pungkasnya. ***
