Isu Bubarkan MUI, Politisi Nasdem Saran Benah Internal dan Rubah Pola Rekrut Ulama

- 25 November 2021, 11:13 WIB
Ketua DPP Partai NasDem,  Effendy Choirie.
Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie. /Kongres II NasDem/Newsletter NasDem

OkeNTT - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Effendy Choirie menyarankan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berbenah diri. Hal ini merespon reaksi publik soal isu pembubaran MUI di masyarakat hingga media sosial.

Politisi NasDem ini juga harapkan ada evaluasi pola rekrut para ulama yang bergabung ke MUI nantinya.

Baca Juga: Seruan Jihad Perang Lawan Densus 88 Beredar di Medsos

Isu pembubaran MUI ini pasca penangkapan anggota Komisi Fatwa MUI yang diduga terlibat dalam kegiatan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI).

“Adanya wacana ini merupakan kritik yang harus ditanggapi dengan bijak. Tapi, pandangan saya MUI itu harus berbenah diri dan melakukan konsolidasi internal,” ujar Effendi Choirie dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu, 24, November 2021.

Baca Juga: Penyebar Seruan Jihad Lawan Polisi Ditangkap, Ternyata Pelakunya!

Pria yang biasa disapa Gus Choi ini mengatakan dalam menjalankan proses rekrutmen keanggotaan dan tokoh yang akan dijadikan pengurus MUI baik di tingkat pusat maupun di daerah betul - betul memperhatikan latar belakangnya.

“Rekrutmennya harus betul-betul ketat. Yang jadi pengurus harus ulama yang memiliki kedalaman ilmu agama dan memiliki wawasan kebangsaan yang utuh. Jadi, harus agamawan dan budayawan,” kata Gus Choi.

Baca Juga: Pemda Belu Raih Penghargaan Khusus Anugerah Investasi PTSP dan PPB

Kekuatiran politisi NasDem ini adalah kepengurusan MUI terisi ulama fundamentalis dan anti-Pancasila atau yang ingin mendirikan negara khilafah di Indonesia.

“Itu bahaya bagi bangsa dan negara karena MUI menggunakan berbagai fasilitas negara,” paparnya.

Baca Juga: Toleransi Keberagaman Umat, Pasutri Muslim Dampingi Anak Angkat di Gereja

Bahkan dirinya mengusulkan agar nanti yang masuk dalam susunan kepengurusan MUI wajib menjalani serangkaian tes terkait, dan dilihat pendidikan serta track record-nya.

Menurutnya hal ini demi menghindarkan MUI dari masuknya ulama radikalis yang terafiliasi ke jaringan terorisme.

“MUI jangan sampai sarang teroris. MUI jangan jadi pemecah belah bangsa. Kasus fatwa Ahok itu berdampak pemecah belah bangsa,” ujar Gus Choi.

Dikutip OkeNTT dari laman berita Antara, mantan anggota DPR ini juga menyarankan agar yang masuk dalam kepengurusan MUI bukan merupakan aktivis politik sehingga tidak ada kepentingan politik di MUI.

“Banyak juga aktivis politik kalau menanggapi isu belepotan, akibatnya justru merusak citra MUI sendiri,” ujar Effendi.

Baca Juga: Mendagri Keluarkan Aturan Lanjutan PPKM untuk Daerah Luar Jawa dan Bali

Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga orang yang diduga terkait kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI). Ketiganya yakni Farid Okbah, Ahmad Zain An Najah, dan Anung Al Hamat.

Dari hasil pemeriksaan, mereka terlibat dalam kepengurusan Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAM BM ABA) milik kelompok teroris JI. Ahmad Zain An-Najah merupakan anggota Komisi Fatwa MUI yang telah dinonaktifkan setelah penangkapannya.***

 

Editor: Yanuarius Pareira

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah