PR NTT - Sebelumnya Aliansi Pemuda Progresif Flores Timur Kota Kupang kembali mengucapkan dukacita mendalam kepada keluarga korban Ibu Novita Diliana Uba Soge dan bayinya maria Fatimah yang meninggal di RSUD pada sabtu, 16 maret 2024.
APP Flores Timur Kota Kupang juga mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga Korban atas meninggalnya Romanus Ora Gere yang ditangkap oleh pihak Polres Flores Timur pada sabtu, 9 maret 2024 yang diduga pelaku pengedar narokoba oleh pihak Polres Flores timur.
Baca Juga: Wow! Ini Tren Desain Rumah Minimalis yang Dominan pada Tahun 2024
Dua kasus kematian diatas yang menelan tiga korban jiwa nyatanya sampai saat ini belum mendapatkan titik terang dari pihak RSUD Larantuka maupun pihak Kepolisian Resor Flores Timur.
Selain itu, pernyataan dari pihak Polres Flores Timur yang memberikan keterangan bahwasanya terduga pengedar Narkoba yang meninggal ini karena melompat dari motor sehingga kepalanya terbentur di aspal.
Bahkan pihak dari Polres juga menjelaskan bahwasanya terduga sempat memberontak dan melawan saat di atas motor yg di kawal oleh dua anggota kepolisian. Penjelasan yang janggal dari pihak aparat kemamanan ini nyatanya semakin menggambarkan kebingungan pada publik maupun keluarga korban soal kronologis kematian dari terduga pengedar narkoba ini.
Sikap lalai dari pihak aparat keamanan ini juga terlihat jelas ketika pengkapan ini menggunakan kendaraan speda motor untuk memboncengi terduga pengedar narkoba yang rencananya akan di bawah ke Polres untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pernyataan janggal dari pihak aparat keamanan ini juga semakin menambah subjektiviseme masyarakat Flores Timur ketika pernyataan dari pihak aparat bahwasanya terduga melompat di Desa Baniona.