OkeNTT - Curah hujan yang tinggi di awal tahun yang menlanda sebagian besar kabupaten Belu, memicu terjadinya longsor di sejumlah ruas titik jalan sabuk merah di kabupaten Belu. Akibat longsor, beberapa titik jalan sabuk merah putus total dan tidak bisa dilintasi.
Jalan Nasional yang putus tersebut menggangu akses trasnportasi masyarakat Belu berada di Kecamatan Raihat Desa Tohe, Kecamatan Lamaknen di desa Mauhitas, Kewar, Duarato, Kecamatan Lamaknen Selatan di desa Nualain.
Terkait longsor dan putusnya jalan nasional di wilayah kabupaten Belu, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional NTT, Agustinus Juknianto yang dihubungi awak media melalui pesan Whatsapp pada Selasa 24 Mei mengakui adanya kerusakan pada ruas jalan perbatasan khususnya wilayah utara yang longsor terjadi longsor beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Deputi Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP Kunjungi PLBN Motaain
“Saat ini sementara kami lakukan pemeliharaan agar dapat berfungsi lagi jalan yang putus itu. Kami juga sementara sudah mengusulkan anggaran untuk penanganan khusus longsoran. Intinya BPJN NTT sudah ambil data unt kondisi yang longsor", jelasnya melalui Victor News.
Terpisah, PPK Jalan Nasional di wilayah Perbatasan, Zukilfi saat diwawancarai Victory News id melalui pesan Whatsapp pada Rabu 22 Mei 2022 menyampaikan bahwa khusus jalan putus total di desa Mauhitas sedang dibangun jalan sementara.
Hal yang sama juga dilakukan di Kecamatan Raihat. Tujuannya supaya masyarakat bisa melintas karena penanganan permanen belum bisa dilakukan.
Baca Juga: Rilis BMKG, Belu Masuk Daerah Rawan Karhutla
Zukilfi juga menyampaikan permohonan maaf baru bisa dilakukan penanganan sementra. Karena untuk penanganan permanen untuk jalan putus baik di desa Tohe Mauhitas saat ini sedang proses finalisasi desain untuk dintenderkan bulan Juli nanti", jelasnya.