Investor Pasar Modal di Provinsi NTT Alami Pertumbuhan Positif, Ini Data Bursa Efek Indonesia

- 1 Juni 2024, 18:16 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) mendata jumlah investor pasar modal di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) per April 2024 mengalami pertumbuhan yang positif.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mendata jumlah investor pasar modal di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) per April 2024 mengalami pertumbuhan yang positif. /BBC /

PR NTT - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendata jumlah investor pasar modal di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) per April 2024 mengalami pertumbuhan yang positif.

"Pertumbuhan investor di NTT masih bertumbuh positif per April 2024," sebut Kepala Kantor Perwakilan BEI NTT Adevi Sobath Sofani sebagaimana dikutip dari ANTARA Sabtu 1 Juni 2024.

Tren pertumbuhan investor pasar modal yang positif itu dilihat dari jumlah investor per April 2024 yang mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan periode yang sama tiga tahun sebelumnya.

Baca Juga: Lagi-Lagi Berulah! 27 Imigran Etnis Rohingya di Aceh Melarikan Diri, Tinggalkan Kamp Pengungsian

Adevi menjelaskan jumlah investor produk pasar modal pada April 2024 sebanyak 86.782 investor, naik bila dibandingkan dengan jumlah investor per April 2023 sebanyak 79.026 investor, April 2022 sebanyak 56.872 investor, dan April 2021 sebanyak 35.761 investor.

Tak hanya itu, jumlah investor pasar modal khusus produk saham juga mengalami pertumbuhan positif yakni sebanyak 29.265 investor, naik 4.674 investor dari April 2023 sebanyak 24.591 investor.

Baca Juga: Siap Hadapi Timnas Tanzania di Laga Uji Coba, Shin Tae-yong Pastikan Pemain Bertahan Jordi Amat Bisa Tampil

Selain pertumbuhan investor, kata Adevi, transaksi investor yang ada di NTT berada pada urutan 24 diantara 37 provinsi yang tercatat memiliki investor pasar modal dengan rata-rata transaksi per bulan Rp300 miliar.

Adevi pun menilai ada optimisme iklim pasar modal di NTT yang tentunya perlu diperkuat secara bertahap melalui edukasi.

Dengan tren pertumbuhan yang positif itu, Adevi juga menilai bahwa minat investasi masyarakat masih ada, meskipun masih dalam stigma buruk di mayoritas masyarakat NTT khususnya bagi para korban investasi bodong.

Halaman:

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah