Baca Juga: Nikmati Keindahan Wisata Kota Kupang: Berikut 10 Destinasi Wisata Paling Populer
2. Pesona Alam dan Budaya Desa Koanara
Penduduk Koanara mayoritas dari suku Lio yang ramah dan santun. Kebanyakan penduduk bekerja sebagai petani dengan pertanian yang subur di lembah dan lereng gunung.
Tanaman seperti padi, jagung, ubi kayu, dan ubi talas tumbuh subur di sini. Tak ketinggalan, kebun kopi, coklat, dan kemiri seluas 206 hektar turut menghiasi desa ini.
Koanara tak hanya menawarkan keindahan alam tapi juga wisata budaya. Wisata alam yang populer di sini termasuk air terjun, gunung, danau, serta sumber air panas. Sementara itu, wisata budaya mencakup Kampung Adat yang memukau.
3. Air Terjun Gurung Dao dan Gurung Buju
Air Terjun Gurung Dao memiliki ketinggian sekitar 15 meter dan berjarak sekitar 100 meter dari jalan utama di desa Koanara.
Baca Juga: Mengenal Danau Rana Mese di Manggarai Timur, Ada Cerita Rakyat yang Menarik untuk Didengar
Untuk mencapainya, kamu harus menuruni bukit melalui jalan setapak dengan anak tangga dari beton. Dekat dengan air terjun ini, ada Air Terjun Gurung Buju yang memiliki ketinggian sekitar 7 meter.
Meski berdekatan, kedua air terjun ini memiliki sumber air yang berbeda. Air dari Gurung Dao berasal dari mata air pegunungan tanpa kandungan belerang, sedangkan air dari Gurung Buju mengandung belerang yang berasal dari Gunung Kelimutu.
4. Sumber Air Panas Pituada: Relaksasi di Alam Terbuka
Setelah menikmati air terjun, jangan lupa untuk singgah di sumber air panas Pituada. Terdapat dua kolam kecil yang dipisahkan untuk laki-laki dan perempuan. Kolam air hangat ini cocok untuk relaksasi setelah perjalanan panjang.
5. Kampung Adat Koanara: Warisan Leluhur yang Tetap Lestari
Kampung Adat Koanara adalah jantung budaya desa ini. Dikelilingi pagar batu, rumah-rumah penduduk membentuk lingkaran yang mengelilingi pelataran utama.