Wujudkan Atambua Kota Beriman, Bunda Freny dan Rinawati Kembali Hadirkan 3 Icon Baru

- 13 Agustus 2023, 09:08 WIB
Ketua TP PKK Kabupaten Belu, Ny. Freny Sumantri Taolin
Ketua TP PKK Kabupaten Belu, Ny. Freny Sumantri Taolin /Mariano Parada/OkeNTT

OkeNTT - TP PKK dibawah kepemimpinan Ketua Ny. Freny Sumantri Taolin dan Wakil Ny. Rinawati Haleserens menghadirkan 3 icon baru sekaligus di Kabupaten Belu.

Icon baru itu dihadirkan Bunda Freny dan Rinawati sebagai upaya untuk mewujudkan Atambua Kota Beriman (Bersih, Indah, Nyaman dan Cantik).

Sebelumnya Bunda Freny dan Rinawati menghadirkan satu icon persis di jantung kota Atambua yakni taman simpang lima.

Baca Juga: Bangun Belu, Begini Motivasi Bupati AT untuk Pejabat ASN Saat Hadapi Fitnah dan Hinaan dalam Kerja

Terbaru, 3 icon baru yang dihadirkan yakni tugu titik 0 KM di depan Gereja Katedral Atambua, taman pada tugu Batas Kota Atambua di Nenuk dan Monumen Seroja Halilulik.

Ketiga icon baru di Kota yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste itu diresmikan pada Jumat, 11 Agustus 2023 malam dan diberkati langsung Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Pr.

Turut hadir menyaksikan Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens, Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho.

Hadir pula Sekda Belu, Johanes Andes Prihatin, SE, M.Si, Kepala Perwakilan BI Provinis NTT, Donny H. Heatubun, Ketua Dharma Wanita Kabupaten Belu, Yosefina L. M. Katho Johanes, SP dan Pimpinan Bank NTT Cabang Atambua, Adrianus Pontus, S.Hut, Pimpinan OPD Kabupaten Belu, Wakil Ketua OJK Provinsi NTT, Camat Kota dan Camat Tasifeto Barat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat, serta undangan lainnya.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA! AT-AHS Bantu Biaya Pendidikan Mahasiswa Asal Belu

Sebagai informasi, branding Pemerintah Kabupaten Belu akan kehadiran sebuah Monumen Titik 0 KM akan dikenang oleh seluruh masyarakat Kabupaten Belu.

Tugu penanda geografis ini memiliki peran sebagai simbol pusat pemerintahan, perekonomian dan pusat kegiatan masyarakat Kabupaten Belu, juga akan menjadi objek wisata baru bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Secara terperinci, Atambua 0 KM adalah titik awal perhitungan jarak Kabupaten Belu yang dimulai dari Kota Atambua.

Penataan Spot ini muncul dari ide Ketua TP PKK Kabupaten Belu, yang kemudian berkolaborasi dengan perangkat daerah terkait dilingkup Pemerintah Kabupaten Belu.

Baca Juga: Kapolres Belu Wujudkan Kerinduan Warga Fohomea yang 15 Tahun Tanpa Listrik dan Air Bersih

Gagasan ini diterjemahkan oleh Tim Teknis Belu Berbunga dalam sebuah desain yang kemudian dibiayai dan dibangun dengan bantuan dana CSR Bank NTT bidang lingkungan, kepada Pemerintah Kabupaten Belu melalui Program Belu Berbunga TP PKK Kabupaten Belu tahun 2023.

Adapun tujuan dari penataan spot ini adalah sebagai monumen titik awal perhitungan jarak dengan Kabupaten Belu, sebagai destinasi wisata kota, memberikan perlindungan, keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki, memberikan kestabilan lingkungan bagi masyarakat kota sebagai elemen ekologis kota.

Spot ini hadir sebagai bentuk kolaborasi dengan mitra yang memiliki kepedulian terhadap rencana penataan kawasan perkotaan Atambua dan pembangunan di Kabupaten Belu.

Baca Juga: Bupati Belu Serahkan Ratusan SK Lulusan PPPK 2022, Nakes Terharu

Sementara Taman Batas Kota Nenuk, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat merupakan Taman Pintu Gerbang kedatangan ke Kawasan Perkotaan Atambua, sebagai Kota Perbatasan RI-RDTL.

Taman batas kota ini sudah ada dan dibangun sejak tahun 2013 yang lalu oleh Pemerintahan sebelumnya melalui Dinas PU Kabupaten Belu, namun keberadaan taman ini kurang mendapat perhatian selama ini.

Kondisi ini menjadi perhatian dari Ketua TP PKK Kabupaten Belu, Bunda Freny Sumantri Taolin, yang kemudian menjadi latar belakang munculnya ide penataan dalam bentuk pemugaran taman ini.

Taman ini dibangun dengan skema kolaborasi bersama Perangkat Daerah terkait, yang diterjemahkan oleh Tim Teknis Belu Berbunga melalui desain yang kemudian dibiayai serta dibangun dengan bantuan dana CSR Bank NTT khususnya bidang lingkungan kepada Pemerintah Kabupaten Belu, melalui Program Belu berbunga TP PKK Kabupaten Belu tahun 2023.

Spot Taman Batas Kota ini bisa memberikan perlindungan keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dari aspek lingkungan, sekaligus memberikan kestabilan lingkungan bagi masyarakat kota sebagai elemen ekologis kota.

Baca Juga: Banyak Jalan Rusak, Bupati Belu: Tahun Ini Kita Kerjakan, Rp16 M untuk Jalan Central-Bandara

Kehadiran Taman Batas Kota ini juga merupakan contoh pola kerja sama dengan mitra swasta yang memiliki kepedulian terhadap rencana penataan kawasan Perkotaan Atambua dan pembangunan di Kabupaten Belu.

Kemudian Monumen Seroja Ignatius Sumantri Taolin direnovasi untuk mengenang perjuangan masyarakat Kabupaten Belu.

Monumen Seroja Ignatius Sumantri ini dipoles untuk mendapatkan nilai estetika di tempat tersebut.

Ketua TP PKK kabupaten Belu, Ny. Freny Sumantri Taolin dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini merupakan lanjutan dari program di tahun sebelumnya dengan menggunakan bantuan Dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank NTT Bidang Lingkungan kepada Pemerintah Kabupaten Belu melalui Program Belu Berbunga Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Belu Tahun 2023.

“Dana ini yang berhasil kita maksimalkan untuk membangun dan memperbaiki beberapa spot diantaranya tugu titik nol kilometer, gapura batas Kota Atambua dan Monumen Seroja di Halilulik. Puji Tuhan semua berjalan baik dan sesuai rencana,” katanya.

Baca Juga: Hilang Saat Mancing di Laut, Seorang Warga Belu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Ia berterimakasih kepada semua pihak yang selalu berkolaborasi untuk terus membuat sesuatu yang baru dan indah untuk Kabupaten Belu.

“Terimakasih kepada Bapak Bupati, Pak Wakil Bupati dan seluruh jajaran pemerintahan Kabupaten Belu, pihak Bank NTT yang sudah mensupport program kami dan juga kepada Bapak Uskup Atambua yang selalu memberikan arahan dan masukkan kepada kami, Bank Indonesia lewat program busana budaya serta kepada seluruh elemen masyarakat yang dengan caranya masing-masing mendukung kami,” ujar Freny Taolin.

Bunda Freny berharap agar tugu titik 0 KM, gapura batas Kota Atambua dan Monumen Seroja Ignatius Sumantri di Halilulik bisa dijaga dan dirawat secara bersama dengan baik.***

Editor: Mariano Parada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah