Network
OkeNTT - Serangan altileri yang dilancarkan separatis pro-Rusia meningkatkan ketegangan di Ukraina Timur. Serangan separatis yang melewati garis komando pasukan Ukraina ini menembaki dua gedung sekolah TK dan melukai tiga orang.
Merilis The Guardian, Organisaasi Keamanan dan kerja sama Eropa (OSCE) melaporkan bahwa pada pada hari Kamis, 17 Februari 2022 terjadi beberapa kali insiden penembakan di garis depan wilayah Donbas
Tidak hanya itu, serangan di kota Stanytsia Luhanska juga merusaki dinding sebuah sekolah taman kanak-kanak dimana saat itu anak-anak baru saja masuk sekolah dan seketika itu sebuah peluru mendarat di jalan Depovska.
Baca Juga: Ini Penyebab Harga Kedelai Melambung Tinggi
“Anak-anak sedang sarapan saat terjadi serangan." Setelah sarapan, anak-anak mengikuti kelas olahraga. Setelah 15 menit kemudian, seketika semuanya menjadi buruk,” kata Natalia Slesareva kepada kantor berita AFP seperti dirilis okeNTT dari The Guardian, Jumat, 18 Februari 2022.
Slesareva mengatakan dia sedang bekerja di ruang cuci pada saat itu. Ledakan itu menghempaskan punggungnya ke pintu," katanya.
Dalam serangan itu, seorang guru dan satpam mengalami gegar otak. Militer Ukraina mengatakan 32 peluru mendarat di kota itu, juga melukai seorang prajurit dan mengganggu pasokan listrik di daerah itu.
Baca Juga: Seorang Siswa SMP di Belu Ditemukan Tewas di Kali
Rudal kedua meninggalkan kawah kecil di dekat seluncuran anak-anak di taman bermain.
Seorang wanita yang diketahui bernama Natalia mengatakan dia dan suaminya bergegas menjemput anak mereka setelah mendengar adanya serangan di sekolah anaknya.
“Saya sangat takut. Taman kanak-kanak tidak memiliki tempat perlindungan bom. Hanya memiliki dinding yang tebal. Tetapi mereka bahkan berhasil menembakinya, ”katanya Natalia.
Serangan yang dilancarkan separatis yang didukung Rusia ini merupakan bagian dari pemboman terkoordinasi yang jelas oleh separatis pro-Rusia di beberapa lokasi di garis depan sepanjang 250 kilometer.
