Keajaiban Relik Paus Yohanes Paulus II di Seminari Ritapiret: Destinasi Wisata Religi Tersembunyi di Sikka

29 Juni 2024, 10:49 WIB
Kamar Paus Yohanes Paulus II di Seminari Tinggi Ritapiter, Sikka, NTT./ /Irma Roswita/Flores Terkini

PR NTT – Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikenal sebagai salah satu destinasi wisata religi yang menyimpan jejak sejarah penting. Di tempat ini, terdapat sebuah kamar yang pernah digunakan oleh Paus Yohanes Paulus II selama kunjungannya ke Indonesia pada Oktober 1989. Kamar ini kini menjadi salah satu tujuan utama peziarah yang mencari pengalaman spiritual dan keajaiban rohani.

Sekilas Gambaran Kamar Paus Yohanes Paulus II di Ritapiret

Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia pada bulan Oktober 1989, melintasi beberapa kota seperti Yogyakarta, Medan, Surabaya, Maumere, dan Dili.

Baca Juga: Wartawan Televisi Adam Bethan, Soroti Sulitnya Menginput Informasi Publik Tahapan Pilkada dari KPU Flotim

Pada tanggal 10 Oktober 1989, Paus tiba di Maumere dan menginap di Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret, tempat yang dipilih sebagai ‘Vatikan Semalam’ bagi Kepala Negara Vatikan sekaligus Pimpinan Tertinggi Agama Katolik itu.

Romo Patrick Dharsam Guru, seorang Pembina Frater Seminari Tinggi Ritapiret dan Dosen IFTK Ledalero menjelaskan, tempat ini dipilih karena merupakan seminari interdiosesan terbesar yang mempersiapkan calon pemimpin agama Katolik, sesuai dengan keinginan Paus untuk bermalam di sebuah seminari yang mengemban misi penting tersebut.

"Berlatar belakang seminari interdiosesan terbesar serta keinginan Paus untuk menginap pada satu seminari yang akan mempersiapkan calon pemimpin agama Katolik, maka dipilihlah Seminari Ritapiret sebagai tempat persinggahan Paus Yohanes Paulus II di Maumere," ujarnya.

Baca Juga: Selain Berbahaya, Rokok Ilegal Juga Berpotensi Tambah Jumlah Perokok Pemula

Kamar Paus Yohanes Paulus II: Destinasi Wisata Religi

Kamar yang pernah digunakan Paus Yohanes Paulus II kini menjadi daya tarik utama bagi peziarah baik lokal maupun mancanegara. Romo Patrick menyebutkan bahwa setiap minggunya, rata-rata sekitar 20 orang berkunjung ke kamar tersebut. Pengunjung tidak hanya datang untuk berwisata, tetapi juga untuk berdoa dengan intensi khusus dan mencari pengalaman religi yang mendalam.

Ia menjelaskan, kamar Paus Yohanes Paulus II menyimpan dua relikui penting, yakni bercak darah dan jubah yang pernah dikenakan oleh Paus. Dalam tradisi Katolik, relikui ini dihormati sebagai bagian dari diri Orang Kudus.

Baca Juga: 8 Ide Desain Rumah Minimalis yang Elegan dan Fungsional

Relikui tersebut diberikan oleh Uskup Agung Metropolitan Krakow, Kardinal Stanislaus Dziwisz, kepada Seminari Ritapiret pada 27 September 2017.

Hadiah ini diterima dengan harapan dapat membantu para frater dalam menjalani panggilan mereka dan memberi rahmat ilahi kepada umat yang berdoa di depan relikui tersebut.

Banyak peziarah yang memberikan kesaksian tentang keajaiban yang mereka alami setelah berdoa di kamar Paus Yohanes Paulus II. Mereka merasakan bahwa doa mereka terkabulkan dan mendapatkan kedamaian batin.

Kamar itu juga dilengkapi dengan banyak foto yang menceritakan kisah hidup Paus Yohanes Paulus II, termasuk kunjungannya ke Maumere, yang menambah nilai sejarah dan spiritual tempat ini.

Baca Juga: Fakultas Pertanian Undana Kupang Canangkan Zona Intregritas, Begini Tanggapan Kepala Ombudsman NTT

Romo Patrick menambahkan, biaya perawatan Kamar Paus didukung oleh dana rutin Seminari Ritapiret. Selain itu, disediakan juga kotak kolekte untuk menerima sumbangan sukarela dari pengunjung. Sumbangan ini digunakan untuk memelihara kamar dan memastikan bahwa tempat ini tetap menjadi sumber inspirasi dan kekuatan spiritual bagi para peziarah.

Simpul kata, Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret di Sikka tidak hanya menjadi saksi bisu dari sejarah kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke Indonesia, tetapi juga menjadi tempat di mana keajaiban dan pengalaman spiritual terus hidup. Bagi mereka yang mencari kedamaian dan rahmat ilahi, mengunjungi kamar Paus Yohanes Paulus II bisa menjadi perjalanan yang penuh makna dan berkah.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler